Meriam Ki Amuk, Alat Tempur Kesultanan Banten Hadiah dari Walisongo

Meriam Ki Amuk, Alat Tempur Kesultanan Banten Hadiah dari Walisongo

Meriam Ki Amuk sebagai senjata pamungkas dan senjata andalan Kesultanan Banten yang paling ditakuti,-Bengkulu Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kesultanan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam terkuat di wilayah nusantara selama hampir 3 abad di mulai dari abad ke 15 hingga abad ke 18. Sampai masa ketika datangnya pengaruh besar bangsa Eropa yang mulai menekan banyak kerajaan besar di nusantara termasuk Kesultanan Banten.

Namun nama besar Kesultanan Banten tetap berpengaruh dan mampu bertahan, bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa. Saking kuat dan besarnya pengaruh Kesultanan Banten, sehingga sejarawan asal Belanda Hermanus Johannes de Graf menyatakan pada abad ke 17 bahwa wilayah Jawa terdapat dua kawasan adidaya yang sangat disegani Belanda pada saat itu.

BACA JUGA:Ini Dia Tanda-tanda Orang yang Akan Menjadi Tumbal Pesugihan!

Dua kawasan tersebut adalah Kesultanan Mataram dan Kesultanan Banten, penyataan dan penilaian sang sejarawan asal Belanda itu merujuk pada banyaknya jumlah dan kualitas pertahanan militer yang dimiliki Kesultanan Banten.

Selain itu, Kesultanan Banten juga dikenal memiliki pasukan prajurit yang terlatih, benteng pertahanan yang kokoh dan angkatan laut yang kuat. Kekuatan militer Kesultanan Banten juga dilengkapi dengan perangkat atau perlengkapan perang yang mumpuni pada zamannya.

Salah satu perangkat perang yang dimiliki Kesultanan Banten dan melegenda adalah Meriam Ki Amuk, konon alat tempur tersebut memiliki mitos yang beredar di masyarakat.

BACA JUGA:Keterwakilan Perempuan Kurang, Timsel Perpanjang Pendaftaran

Lantas mitos apa yang saja yang dimiliki Meriam Ki Amuk Kesultanan Banten tersebut.

Meriam Ki Amuk merupakan alat tempur Kesultanan Banten yang memiliki ukuran panjang lebih dari 3 meter ini pada masanya menjadi salah satu alat perang kebanggaan Kesultanan Banten yang diandalkan untuk menghalau serangan musuh dalam menghancurkan musuh yang mencoba mengancam kedaulatan Kesultanan Banten.

Pada saat ini Meriam Ki Amuk tersimpan di Museum Kepurbakalaan Banten Lama yang berlokasi di dekat mesjid Agung Banten. Hal unik dari Meriam Ki Amuk ini adalah terdapat motif bahasa Arab yang terukir di badan Meriam.

Dalam motif tersebut tersirat pesan kebaikan yang tentu saja berbeda dengan fungsi alatnya yang selalu disimbolkan sebagai senjata pemantik perang. Jika dilihat secara seksama pada Meriam Ki Amuk terdapat tiga ornamen pada bagian meriam tersebut.

BACA JUGA:100 Miliar Dolar Zimbabwe Hanya Dapat 3 Butir Telur, Lihat Betapa Tak Berharganya Uang di Negara Ini

Ornamen pertama di bagian mulut meriam, yang ke dua di bagian tengah atas dan yang ke tiga di bagian belakang.

Secara keseluruhan makna dari ketiga kalimat bahasa Arab tersebut, membawa pesan tentang kebaikan yang bersandar pada ajaran agama Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: