Imunisasi Kurangi Resiko Kematian Pada Anak
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Jumat 15-03-2013,19:00 WIB
MEMBERIKAN imunisasi pada anak, sempat menjadi perdebatan di kalangan ahli medis dan juga masyarakat. Namun para peneliti di Australia, menegaskan kini tidak perlu lagi ragu-ragu untuk memberikan vaksin imunisasi pada anak Anda. Dua penelitian besar yang dilakukan di negeri Kanguru itu menunjukkan manfaat pemberian vaksin lebih besar dan tidak beresiko.
Dilansir dari laman Source, Kamis (14/3), Direktur medis Australia Profesor Paddy Phillips, setelah hasil penelitian ini diumumkan, diharapkan tidak ada lagi keraguan terhadap vaksin dan para orang tua hendaknya melakukan hal benar untuk buah hati mereka.
\"Saya pikir perdebatan pemberian vaksin harus dihentikan. Karena imunisasi terbukti meningkatkan kekebalan tubuh manusia dalam 100 tahun terakhir. Tidak ada lagi keraguan atas itu. Resiko kematian menjadi berkurang dan banyak jiwa yang terselamatkan,\" kata Philip.
Sebuah study di University of Adelaide yang diterbitkan jurnal Pediatiatric Infectious Disease menemukan bahwa jumlah anak-anak yang dirawat di rumah sakit australia akibat cacar air menurun hingga 68 persen, semenjak vaksin cacar air diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 2006.
Studi kedua yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi The Lancet menyoroti manfaat dari program vaksinasi AS selama periode 2009 dimana wabah flu H1N1 atau flu babi menyerang negara tersebut.
Phillips mengatakan saat ini vaksin telah tersedia untuk umum, untuk menanggulangi berbagai macam penyakit. Bukan hanya cacar air ataupun flu babi, tapi juga polio, tetanus, difteri, campak dan campak jerman secara substantial telah berkurang.
Professor Phillips menagatakan Australia Vaccination Network Inc,sebuah kelompok yang kritis terhadap pemberian vaksin telah memberikan informasi yang salah.\"Mereka tidak memberikan informasi yang seimbang dan jujur dan saya tidak mengerti mengapa mereka melakukan hal itu,\" katanya
.(fny/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: