Tabrak Ruko, Sopir dan Kernet Truk Tewas Terjepit
KEDURANG ILIR, BE – Sopir dan kernet truk tewas setelah truk bermuatan penuh keramik yang mereka tumpangi menabrak ruko (rumah toko) di simpang tiga Muara Kedurang, Desa Lubuk Ladung, Kedurang Ilir, Bengkulu Selatan, dinihari kemarin.
Diketahui sopir truk bernama Apid (25) dan kernet bernama Apipi (30), merupakan adik kakak berasal dari Kecamatan Tiga Nenang, Lampung Selatan, Lampung. Keduanya tewas karena terjepit kepala truk BD 9732 DP yang menabrak ruko milik Bustari (40).
Kapolres BS AKBP Yohanes Hernowo SIK MH melalui Kasat Lantas Iptu Septa Firmansyah SH Amd IK didampingi kanit Laka Ipda Sugiyo mengungkapakan, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 1.00 WIB dinihari. Truk yang bermuatan penuh keramik dan sangkar burung itu dari Lampung menuju Kota Bengkulu.
Diduga sopir truk tidak begitu paham jalan di daerah Kedurang itu, sehingga truk menabrak ruko milik Bustari. Beruntung di Bustari dan keluarga yang tidur di dalam ruko selamat.
Sementara sang sopir kepalanya mengalami luka sepertinya bekas benturan ke stir sedangkan kernetnya dadanya terjepit tempat sandaran dengan bagian depan truk. Polisi bahkan kesulitan mengevakuasi kedua korban karena posisinya terjepit. ”Untuk mengevakuasi kedua korban kami kesulitan lalu bagian depan kami gunakan las listrik agar keduanya bisa dikeluarkan, baru sekitar pukul 11.00 Wib keduanya berhasil kami keluarkan dan langsung dilarikan ke RSHD Manna kemudian oleh keluarga dibawa pulang ke Lampung,” ujarnya.
Sementara saksi mata, yakni Mudin (60) yang tingal dekat ruko itu mengatakan, saat kejadian itu, dari jalan turunan truk langsung menabrak warung kosong lalu menabrak ruko. Beruntung tembok ruko itu kokoh sehingga tidak sampai meroboh. Padahal Bustari sekeluarga tidur dalam ruko itu. Saat kejadian itu dirinya dan warga lainnya langsung keluar karena mendengar suara benturan keras dari truk yang menabrak ruko itu.
Mudin juga masih mendengar suara sopir dan kernet minta tolong. Namun karena peralatan tidak ada dia dan warga lainnya tidak dapat berbuat banyak.”Saat kejadian hingga pukul 04.30 Wib kami masih mendengar keduanya minta tolong, tapi kami tidak mempunyai peralatan hingga suaranya tidak terdengar lagi,” kata Mudin.
Saksi lain yakni Saiful (38), warga Lampung yang juga mebawa truk mengungkapkan, sebelumnya mereka beriring-iringan, lalu di Desa Sukajaya tepatnya di rumah makan Sikabayan, mereka berhenti untuk makan dan istrirahat. Sekitar pukul 01.15 Wib mereka melanjutkan perjalanan.
Namun karena yang menyetir truk Apid yang kurang paham jalan dan diduga karena rem blong hingga truk itu melaju kea rah ruko hingga menyebabkan kedua kakak beradik itu tewas. ”Sebelumnya dari lampung yang sopir Apipi, tapi usai makan di rumah makan Si kabayan yang menyetir Apid. Memang sebelumnya rem itu sempat kami perbaiki sehingga saat kejadian sepertinya rem itu blong hingga tidak bisa dikendalikan lagi lajunya,” terangnya.(369).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: