Majelis Tinggi PD Khawatirkan Voting di KLB
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Kamis 14-03-2013,22:05 WIB
JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Jero Wacik mengisyaratkan ketua umum baru di partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan dipilih secara aklamasi. Menurutnya, Kongres Luar Biasa (KLB) harus sebisa mungkin menghindari proses voting dalam pemilihan ketua umum untuk mencegah adanya manuver politik.
\"Enggak usah voting. Musyarawah mufakat. Tadinya kita maunya maju begitu dengan voting. Ternyata demokrasi kita belum sampai situ. Lebih baik musyawarah mufakat lebih aman,\" ujar Jero di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/3).
Yang terpenting saat ini, kata dia, semua kader Demokrat menunjukkan loyalitasnya pada partai dan SBY. Jika demikian, lanjut politisi yang juga Menteri ESDM itu, pengambilan keputusan di KLB akan lebih terarah.
Lebih lanjut Jero mengatakan, Majelis Tinggi siap menertibkan kader partai yang tidak loyal. \"Ya artinya kita tertibkan. Kenapa kamu tidak loyal. Kita minta nurut semua. Yang Cilacap (Tri Dianto, red) sudah mengundurkan diri,\" sambungnya.
Hal yang sama juga diungkap oleh anggota Majelis Tinggi lainnya, Syarief Hasan. Menurutnya, proses pemilihan secara aklamasi juga diterapkan beberapa partai besar lainnya. Karenanya, kata dia, kalaupun PD memilih ketua umum baru melalui aklamasi maka hal itu bukan hal tabu.
\"Loh apakah aklamasi atau voting, itu kan bagian dari demokrasi. Pemilihan Golkar aklamasi, PAN aklamasi, sudah ada partai yang sering begitu. Itu kan bagian dari demokrasi,\" ujar Syarief
Namun Syarief membantah anggapan bahwa SBY membatasi jumlah nama yang bakal bertarung di KLB. Dia menekankan, yang paling penting seluruh kader demokrat dari DPD dan DPC sudah menyatakan loyalitasnya kepada keputusan Majelis Tinggi PD.(flo/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: