Ciu Bekonang, Minuman Alkohol Tradisional yang Dijadikan Nama Jalan

Ciu Bekonang, Minuman Alkohol Tradisional yang Dijadikan Nama Jalan

Ciu bekonang modern disebut-sebut baru tercipta pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada dekade 1940-an-Bengkulu Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM - Meski secara aturan dilarang di berbagai wilayah di Tanah Air, nyatanya banyak minuman beralkohol tradisional yang tetap eksis. Salah satu di antaranya yang cukup populer adalah ciu bekonang.

Sebagaimana namanya, minuman keras ini aslinya berasal dari sebuah desa bernama Bekonang yang ada di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah. Minuman ini memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi, yaitu 20 sampai 90 persen.

BACA JUGA:Waduh! Gara-gara Kebanyakan Minum Bubble Tea, Gadis ini Sembelit 5 Hari

Keunikan lain dari minuman yang dibuat dari proses fermentasi tetesan tebu ini adalah usianya yang cukup lama. Konon, minuman ini sudah eksis sejak abad ke-8, tepatnya saat Kerajaan Kediri berjaya di Tanah Jawa. Hal ini diungkap oleh sejarawan Pantura yang berasal dari Brebes, Wijanarto.

“Ada catatan sejarah yang menyebut Raja Jayakatwang menjamu pasukan Mongol dengan minuman keras. Akibatnya, pasukan mongol ini mengalami kekalahan,” ungkap Wijayatno.

BACA JUGA:Keajaiban Saat Anda Berhenti Minum Alkohol

Lebih dari itu, dia menyebut ciu sering dipakai untuk pesta atau upacara keagamaan pada masa Singasari dan Majapahit. Hal ini tertulis dalam Kitab Negarakertagama.

Meski begitu, ciu bekonang modern disebut-sebut baru tercipta pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada dekade 1940-an. Saat itu, produksi tebu di Sukoharjo dan sekitarnya melimpah sebagai efek dari pemenuhan bahan baku pabrik gula yang terus bermunculan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Nah, tebu-tebu ini nggak hanya diolah menjadi gula, melainkan juga menjadi minuman keras.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Hari ini 17 Mei 2023: Kota-kota Besar Cerah Berawan

Ciu ini biasanya diproduksi secara sembunyi-sembunyi dan baru disajikan saat kesenian tayub digelar. Saat itu, kesenian tradisional tersebut memang kerap digelar saat hajatan atau pesta rakyat. Tradisi menyajikan minuman keras saat ada gelaran kesenian tradisional ini kemudian terus berlangsung hingga sekarang.

Saking tingginya konsumsi ciu di Jawa, nggak heran jika menurut Ketua Paguyuban Pengrajin Alkohol Bekonang Sabriyono mengaku di Desa Bekonang dan Polokarto, ada 120 kepala keluarga yang menjadi produsen ciu bekonang.

Menariknya, sebagian pabrik-pabrik alkohol yang masih memakai teknik dan mesin tradisional ini, memiliki izin pembuatan alkohol untuk kepentingan dunia medis, bukannya untuk dikonsumsi sebagai hiburan.

BACA JUGA:Rahasia Menghindari Mabuk Saat Minum Alkohol

Saking identiknya ciu bekonang sebagai minuman alkohol khas Sukoharjo, di sana sampai ada jalan yang disebut sebagai Jalan Ciu. Penyebutan jalan ini karena dulu di perempatan Telukan ada cukup banyak penjual ciu. Meski nama resminya kini adalah Jalan Kabupaten, warga setempat sudah kadung mengenalnya sebagai Jalan Ciu sampai sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: