Sebelum Berhutang, Perhatikan Hal-hal Berikut

Sebelum Berhutang, Perhatikan Hal-hal Berikut

Ilustrasi Hutang-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Menunda untuk membayar hutang terlebih lagi ia mampu untuk membayarnya adalah perbuatan zalim. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Rasulullah SAW dalam hadistnya:

"Menunda-nunda membayar utang bagi orang yang mampu (membayar) adalah kezaliman". (HR Bukhari).

4. Menulis Hutang-piutang

Dalam melakukan perkara hutang-piutang, maka hendaknya baik pemberi maupun peminjam untuk menuliskan perkara hutang yang mereka lakukan. Hal tersebut sesuai firman Allah SWT.

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai (berutang) untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. Al Baqarah: 282).

BACA JUGA:Amalkan Doa dan Zikir Ini, Lilitan Hutang Akan Lepas

5. Melunasi Hutang dengan Lebih Baik

Dalam melakukan pelunasan hutang, Rasulullah SAW menganjurkan kepada peminjam untuk membayarnya dengan yang lebih baik. Hadist Rasulullah SAW,

"Rasulullah SAW telah berutang hewan, kemudian beliau bayar dengan hewan yang lebih besar dari hewan yang beliau utang itu". Rasulullah bersabda: 'Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang dapat membayar utangnya dengan yang lebih baik".(HR Ahmad dan Tirmidzi).

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi hutang-piutang, agar tidak terjadi masalah antara pemberi dan peminjam.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: