Pemahaman Uang Palsu Masih Rendah

Pemahaman Uang Palsu Masih Rendah

\"uang\"BENGKULU, BE -  Pimpinan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah Bengkulu, Yuwono mengatakan, temuan uang palsu di Bengkulu awal tahun ini masih rendah dibanding tahun 2012 lalu. Pun begitu, BI terus melakukan pemantauan dan penyebarluasan informasi terkait uang rupiah asli  di kabupaten/kota  dengan tujuan untuk menekan  beredarnya Uang palsu (Upal)  tersebut. \"Peredaran Upal persentasenya masih rendah mencapai 0,0001 persen, \" kata Yuwono, usai menghadiri peresmian IAIN Bengkulu, kemarin.

Dikatakanya, walaupun temuannya masih kecil tetap harus diperhatikan. Pasalnya sekecil apapun nilai uang palsu beredar dimasyarakat sangat besar dampaknya dirasakan pedagang kecil. Dicontohkannya, nilai Rp 100 ribu, besaran  nominal itu dirasakan sangat besar  oleh masyarakat. Untuk menekan angka Upal itu, BI memprogramkan sosialisasi ke masyarakat di kabupaten/kota  untuk lebih  mengenali uang rupiah asli secara mudah.\" Tahun ini dilaksanakan sosialisasi sekitar 6 kali yang disebar di tingkat kabupaten,\" jelasnya.

Untuk memudahkan sosialiasi itu, BI menggandeng  perguruan tinggi dan even-even pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan belum lama ini dengan bekerjasama dengan  Universitas Bengkulu. Dalam waktu dekat BI juga akan mensosialisasikan  uang rupiah asli ini dalam perayaan HUT Kota Bengkulu yang dikemas dalam bentuk kuis, dan pemberian dorprize.

Diakui Yuwono,  temuan uang palsu dikarenakan masyarakat yang belum paham akan mengenal ciri-ciri uang  rupiah yang asli. Padahal  untuk mengenal ciri-ciri uang asli bisa dilihat secara kasat mata dengan  3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang).

Diraba pada bagian  angka nominal  uang akan terasa  kasar, sedangkan uang palsu lebih halus dan nominal tidak menonjol, saat diterawang terlihat  gambar pahlawan, serta jika dilihat menggunakan sinar ultraviolet  akan terlihat terang.\"Penerawangan itu juga tetap bisa dilihat sekalipun uang  itu lusuh,\" tukasnya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: