Gus Baha : Berdagang Adalah Cara Efektif Membuka Pintu Rezeki

Gus Baha : Berdagang Adalah Cara Efektif Membuka Pintu Rezeki

Kata Gus Baha , Jika rezeki di dunia ini berjumlah 10, maka 9 darinya adalah berasal dari berdagang-Bengkulu Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Gus Baha adalah salah seorang ulama dari kalangan Nahdlatul Ulama. Meski demikian beliau dekat dengan siapa saja tanpa melihat perbedaan keyakinan dan faham. Gus Baha dikenal sebagai seorang Kiai yang alim dalam keilmuan Al-Qur'an. Gus Baha menjelaskan pintu-pintu rezeki yang tidak banyak orang menyadari betul akan hal tersebut.

BACA JUGA:Doa Mustajab Melunasi Hutang yang Diajarkan Rasulullah SAW

Beliau menyebut bahwa pintu rezeki yang besar itu ada di dagang atau berdagang. Demikian itu kata beliau bahkan dipraktikkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Dagang selain membuka pintu rezeki juga berkah. Para sahabat yang utama juga sebagian besar berprofesi sebagai pedagang. Rasulullah SAW sendiri juga ditempa dalam sebuah misi perdagangan.

BACA JUGA:8 Doa Rasulullah SAW untuk Kesembuhan Orang Sakit

Mengapa berdagang berkah, karena dalam berdagang kita akan membagikan harta kita untuk para pekerja. Rezeki kita secara tidak langsung telah dibagi-bagikan untuk orang lain yang membutuhkan. Itulah keberkahan.

Bahkan menurut beliau, pelitnya orang yang dagang itu bisa saja menjadi berkah, sebab sepelit apapun seseorang yang berdagang maka ia akan menyuplai harta kekayaannya untuk orang lain, yaitu karyawan-karyawannya.

Gus Baha menceritakan dirinya yang memiliki teman yang sangat kaya karena hasil dagangnya. Menurut beliau, itu bentuk keberkahan dagang, yang bahkan Nabi Muhammad pun melakukan itu.

BACA JUGA:Doa dan Zikir Pembuka Rezeki di Pagi Hari

Jika rezeki di dunia ini berjumlah 10, kata Gus Baha, maka 9 darinya adalah berasal dari berdagang. Dagang menjadi pintu terbesar dalam keberkahan rezeki. Sehingga patut dijalankan oleh orang Islam.

Tak ada yang lain harapan bagi sosok pedagang tentu untuk mengambil keuntungan. Saat keuntungan berlimpah ruah, disitulah letak ujiannya. Apakah kita hendak menjadi insan penuh syukur hingga bertambah-tambah kekayaan. Ataukah kita yang diancam dengan nikmat kufur. (**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: