Apakah Penghuni Surga Tak Pernah Tidur? Begini Hadistnya

Apakah Penghuni Surga Tak Pernah Tidur? Begini Hadistnya

ilustrasi surga--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Banyak yang penasaran bagaimana dengan keadaan golongan kaum Muslim yang dimasukkan dalam surganya Allah SWT?

Apakah dalam kehidupannya, penghuni surga yang abadi itu juga merasa lelah dan mengantuk hingga harus tidur?

Mengutip lbnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam buku Tamasya ke Surga, hadits tersebut bersumber dari Jabir bin Abdullah RA yang mengutip perkataan Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

النوم أخو الموت، ولا ينام أهل الجنة

Artinya: "Tidur adalah saudara kandung kematian. Di surga, penghuni surga tidak tidur."

BACA JUGA:Ingin Dibukakan Rezeki dari Segala Penjuru, Amalkan 5 Zikir Ini

BACA JUGA:Doa-Doa untuk Melancarkan Rezeki dan Usaha

Hadits di atas termaktub dalam Silsilat al Hadits ash Shahihah oleh Syeikh Nashiruddin al Albani. Menurutnya, hadits tersebut sudah banyak diriwayatkan oleh banyak kitab hadits dan menyebutnya sebagai hadits yang shahih setelah menghimpun jalur riwayat hadits tersebut.

"Singkat kata, hadits ini adalah shahih dari salah satu jalur melalui Jabir," demikian penjelasan Syeikh Nashiruddin yang diterjemahkan Prof. Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar dalam buku Surga dan Neraka.

Dalam redaksi lain, salah satu riwayat hadits menyebutkan hal serupa. Berikut bunyi haditsnya, "Ditanyakan kepada Rasulullah SAW, 'Apakah penghuni surga tidur di surga?' Sabda Rasulullah SAW, 'Tidur adalah saudara kandung kematian. Di surga, para penghuni surga tidak tidur.'" (HR Thabrani)

Syaikh Mahmud Al-Mishri dalam kitab terbitan Dar At Taqwa li An Nasyr wa At Tauzi hendak menjelaskan alasan mengapa para penghuni surga tidak lagi membutuhkan tidur seperti di dunia. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu bentuk kesempurnaan rahmat Allah SWT.

"Surga adalah tempat kenikmatan dan tidur adalah mengurangi kenikmatan ahli surga dari rahmat Allah. Bahkan mereka merasakan kenikmatan demi kenikmatan, keindahan demi keindahan. Kita memohon kepada Allah agar Dia menganugerahkan karunia-Nya kepada kita," jelasnya yang diterjemahkan Ghilmanul Wasath, Abdurrahman Kasdi, dan Umma Farida dalam buku Tamasya ke Negeri Akhirat.

Senada dengan itu, Syaikh Muhammad Al-Utsaimin dalam Syarah Kitab Tauhid Jilid II menafsirkan, penghuni surga tidak lagi tidur karena kenikmatan yang dimiliki mereka. Ditambah lagi, tidur termasuk bagian dari perkara yang sia-sia dan disebut kematian kecil.

BACA JUGA:Beginilah Ciri-Ciri Fisik Penghuni Surga, Punya Tinggi Setara Nabi, Nomor 3 Paling Dicari saat di Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: