Ada Apa dengan Raja Salman? Tiba-Tiba Arab Izinkan LGBT

Ada Apa dengan Raja Salman? Tiba-Tiba Arab Izinkan LGBT

Arab Saudi dilaporkan kini mengizinkan kelompok LGBT datang sebagai turis ke negara itu-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Arab Saudi dikenal sebagai salah satu negara yang menolak LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Di mana kelompok tersebut bisa dijatuhi hukuman berat bahkan mati.

Namun, melansir web cnbsindonesia.com, dalam sebuah situs thepinknews, Arab Saudi dilaporkan kini mengizinkan kelompok LGBT datang sebagai turis ke negara itu. Pemberitaan tersebut pun mengacu pada situs resmi pariwisata kerajaan visitsaudi.com.

Dalam update terbaru per 1 Mei, situs tersebut memuat pertanyaan yang kerap ditanyakan pengunjung dalam segmen "Frequenly Asked Questions". Di kolom General Information ditemukan pertanyaan pakah pengunjung LGBT diperbolehkan berkunjung ke Arab Saudi.

"Setiap orang diizinkan mengunjungi Arab Saudi," jawab kolom itu, dikutip Jumat (5/5/2023).

BACA JUGA:Sebarkan Video LGBT, Remaja asal Lebong Ditangkap; Pelaku Juga Peras Korban

BACA JUGA:2 Tersangka LGBT Ditahan Jaksa

"Dan para pendatang tidak akan ditanyakan pertanyaan personil secara detil," tambahnya lagi.

Bukan hanya itu, dalam situs serupa di segmen yang sama dimuat juga tentang apakah pasangan tak menikah juga bisa datang ke Arab Saudi. Jawaban yang diberikan hampir sama.

"Setiap orang dipersilahkan mengunjungi Arab Saudi," jawabnya.

"Tapi, tolong hargai adat istiadat setempat dan berperilaku sesuai saat berada di tempat umum," tulis situs tersebut.

Mengutip Al-Monitor sebenarnya tak ada komentar resmi pemerintah soal ini. Namun fakta tersebut membuat geger di dunia maya.

"Seperti kebanyakan negara mayoritas Muslim di Timur Tengah, hubungan sesama jenis dilarang oleh hukum di Arab Saudi. Ini karena budaya konservatif dan interpretasi tradisional hukum Islam, Syariah, yang melarang homoseksualitas. Hubungan sesama jenis dapat dihukum mati atau cambuk di Arab Saudi," tulis media tersebut.

"Tetapi hukum Arab Saudi yang melarang homoseksualitas ditegakkan secara tidak konsisten di kerajaan itu. Tidak ada tuntutan yang diketahui untuk hubungan sesama jenis selama tahun ini," muat Al-Monitor lagi merujuk data Hak Asasi Manusia Departemen Luar Negeri AS tahun 2022.

Dalam catatan media yang sama, beberapa tahun terakhir Arab Saudi memang melakukan sejumlah perubahan. Pada 2018, kerajaan mencabut larangan mengemudi bagi perempuan, meski beberapa aktivis yang mengkampanyekan hak wanita untuk menyetir kendaraan dilaporkan ditangkap sesaat sebelum keputusan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: