Ngeri! Suhu Mendidih Bisa Jadi Tanda 'Kiamat' Semakin Dekat

Ngeri! Suhu Mendidih Bisa Jadi Tanda 'Kiamat' Semakin Dekat

Suhu panas dan cuaca ektrem dalam beberapa waktu terakhir bisa jadi merupakan tanda-tanda kiamat makin dekat--istimewa

Sebelum titik ini, Kekaisaran Otoman memang merupakan suatu rezim terbesar di masa awal era modern. Kekaisaran ini menguasai sebagian besar daratan Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah, serta memiliki kendali penuh atas situs-situs suci Islam, Kristen, dan Yahudi.

Selama berabad-abad sebelumnya, pasukan Ottoman bahkan telah berekspansi ke Asia Tengah, mencaplok sebagian besar daerah di Hongaria, dan menerobos Kekaisaran Hapsburg untuk menggertak Wina pada tahun 1529. Pemberontakan Celali kemudian menimbulkan konsekuensi politik yang begitu besar.

Pemerintah Ottoman pada akhirnya berhasil mengembalikan kestabilan di daerah pedesaan Anatolia pada tahun 1611, tetapi dengan pengorbanan yang besar. Kendali sultan atas berbagai provinsi melemah secara permanen. Tantangan internal ini menghambat upaya Kekaisaran Ottoman dalam melakukan ekspansi wilayah.

Pemberontakan Celali mengakhiri "Zaman Keemasan" Ottoman dan membuat kekaisaran ini terjun ke dalam jurang kehancuran dan terpaksa melakukan desentralisasi, serta mengalami kemunduran militer dan juga pelemahan sistem pemerintahan yang kelak menyusahkan negara ini selama tiga abad terakhirnya.

Perubahan Iklim Memperparah Ancaman yang Sudah Ada

Kerusakan lingkungan yang bertepatan dengan kerusuhan sosial membawa Suriah ke dalam perang sipil yang berkepanjangan dan banyak sekali memakan korban.

Konflik ini muncul dengan dilatarbelakangi tekanan politik dan gerakan kebangkitan dunia Arab yang juga disertai salah satu kekeringan terburuk sepanjang sejarah Suriah. Itulah sebabnyapakar militer menganggap perubahan iklim sebagai faktor yang memperparah ancaman keamanan.

Memasuki dekade yang kedua, perang Suriah telah memaksa sekitar 13 juta warganya harus meninggalkan rumah mereka. Setengahnya menjadi pengungsi di Suriah, sementara sisanya mencari perlindungan di negara-negara tetangga, Eropa, dan sekitarnya, sehingga membuat krisis pengungsi global semakin parah.

Lantas Apa Pelajaran yang Bisa Kita Ambil?

Sejarah tersebut menawarkan beberapa pelajaran penting bagi kita. Pertama, dampak negatif perubahan iklim bisa menimpa individu-individu miskin dan terpinggirkan secara jauh lebih besar dibanding kelompok ekonomi lain. Padahal, mereka adalah kelompok yang paling tidak mampu merespons dan beradaptasi.

Kemudian, tantangan lingkungan cenderung memiliki dampak yang paling besar ketika terjadi bersamaan dengan keresahan sosial. Bahkan, keduanya sering kali terkait erat dan tidak dapat dipisahkan.

Perubahan iklim memiliki potensi untuk mendorong terjadinya migrasi massal, memacu berbagai tindak kekerasan, menjatuhkan rezim, mengubah tatanan masyarakat serta kehancuran masal di muka bumi.(**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: