Mengenal Baju Koko, Pakaian Tionghoa Yang Identik Jadi Busana Muslim Pria

Mengenal Baju Koko, Pakaian Tionghoa Yang Identik Jadi Busana Muslim Pria

--

BENGKULUEKSPRESS.COM- Baju koko saat ini menjadi salah satu busana wajib yang digunakan ketika lebaran. Wajar saja, pakaian yang disebut berasal dari Tionghoa itu sudah identik dengan busana Muslim. Pertanyaannya sejak kapan baju koko menjadi identitas busana orang Islam?

Sejarah baju koko ada berbagai versi. Pertama, menurut Sejarawan JJ Rizal, baju koko berasal dari tui-khim. Mulanya baju koko adalah pakaian sehari-hari pria Tionghoa.  Dulunya, warga Tionghoa memadukan tui-khim dengan celana semata kaki atau komprang. Sementara pengamat budaya Tionghoa, David Kwa, di kalangan masyarakat Betawi, tui-khim juga dipakai dan dikenal dengan sebutan baju tikim. Ia menyebut, ciri-ciri baju tikim sama seperti baju koko. 

Namun, masa kejayaan baju tui-khim sendiri sempat meredup. Menurut pengamat budaya Tionghoa peranakan, David Kwa, seperti dinukil dari Historia, baju tui-khim, celana komprang, dan thng-sa mulai tak lagi dipakai oleh orang-orang Cina sendiri dan berganti dengan pakaian gaya Eropa atau Belanda, kemeja, pantalon, dan jas buka serta jas tutup.

Terutama sejak berdirinya Tiong Hoa Hwe Koan (THHK) atau Perhimpunan Tionghoa –perhimpunan modern pertama di Hindia Belanda pada 1900; kemudian runtuhnya Dinasti Cheng (Mancu) pada 1911; serta makin banyaknya pria Cina yang diperbolehkan menggunakan pakaian Belanda setelah mengajukan gelijkstelling (persamaan hak dengan warga Eropa).

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Jumat 14 April 2023, Spesial Diskon Minyak Goreng

BACA JUGA:Ini Dia Bekal Makan Praktis Yang Bisa untuk Buka Puasa Saat Mudik

Untuk itu menurut Sejarawan Betawi, Yahya Andi Saputra yang dikutip Merdeka menyebut mereka tidak memakai baju tersebut lagi. Hanya sebagian warga kelas menengah ke bawah saja yang masih memakai busana tersebut. 

"Ketika orang Tionghoa sudah merdeka, mereka lebih memilih memakai pakaian seperti orang-orang Eropa seperti sepatu pantofel dan lain-lain. Tapi masih ada masyarakat kalangan kelas menengah kebawah yang memakai busana itu. Nah busana tersebut banyak dipilih warna putih untuk dijadikan baju muslim," kata Yahya. 

Sedangkan versi lain ada juga yang bilang sejarah baju koko berasal dari baju tradisional Jawa. Namanya Surjan. Baju ini dipercaya "nenek moyang" baju koko di Nusantara. Surjan berasal dari kata "Su" dan "ja" yakni nglungsur wontern jaja (meluncur melalui dada), sehingga bentuk depan dan belakang memiliki panjang yang sama. Salah satu ciri khas baju koko yakni berkerah tegak dengan lengan panjang mirip jas Jawa. Konon juga busana ini diciptakan Sunan Kalijaga. 

Model Surjan Jawa mulanya berlengan pendek, tapi Sunan Kalijaga memodifikasinya memanjangkan lengannya menjadi 'baju takwa'. Sesuai dengan namanya, baju ini memang biasanya digunakan untuk acara keagamaan. Namun, baju takwa disebut tak diadopsi dari tui-khim. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: