Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Melambat, Ini Penyebabnya

Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Melambat, Ini Penyebabnya

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu, Darjana-(Tri Yulianti)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Bengkulu mengalami keterlambatan pada tahun 2023, atau tumbuh 2,79-3,29 % dari sebelumnya.

Diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana, ada beberapa penyebab yang membuat melambatnya pertumbuhan ekonomi Bengkulu, salah satunya faktor anomali cuaca.

Faktor anomali cuaca ini, tentunya menyebabkan sejumlah sektor bidang mengalami perubahan. Diantaranya lapangan usaha, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

"Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I tahun 2023 diprediksi tumbuh 2,79-3,29 persen atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh di atas 4 persen. Melambatnya pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk anomali cuaca," kata Darjana pada press release Senin (10/4/2023) di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu.

Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu juga didorong oleh Industri Pengolahan yang melambat akibat produksi TBS menurun pasca panen raya di akhir tahun 2022 berpotensi menurunkan bahan baku industri CPO. 

Kemudian perlambatan juga disebabkan sektor Transportasi melambat akibat penurunan mobilitas masyarakat pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru, serta berkurangnya kendaraan ODOL.

"Penyebab lain dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu triwulan I tahun 2023 adalah perubahan pola konsumsi masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi," sambungnya.

Meski begitu, Darjana memperkirakan bahwa industri pengolahan tetap kuat, terutama karena potensi meningkatnya permintaan CPO akibat dibukanya kembali perekonomian China dan perubahan kebijakan biodiesel dari B30 ke B35.

"Kita perkirakan untuk industri pengolahan tetap kuat, terutama karena potensi meningkatnya permintaan CPO akibat dibukanya kembali perekonomian China dan perubahan kebijakan biodiesel dari B30 ke B35," ujar Darjana.

Sementara itu, ia mengaku untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Darjana menyarankan agar realisasi proyek pemerintah di Provinsi Bengkulu sepanjang 2023 seperti Jalan Tol Trans Sumatera dan irigasi/bendungan di Manjuto didorong lebih lanjut. 

Kemudian program Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) Bengkulu juga perlu didorong untuk meningkatkan efektivitas penyerapan anggaran di Provinsi Bengkulu.

"Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus meningkatkan belanja. Sebab dukungan belanja pemerintah akan menjadi penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2023," pungkasnya.

Kendati demikian, meski pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan I 2023 melambat, namun pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023 diperkirakan akan lebih baik. Hal ini disebabkan Hari Besar Keagamaan yang terjadi pada April 2023 ini seperi Puasa Ramadan dan hari raya Idulfitri 1444 Hijriah.

"Kita optimis pada triwulan II pertumbuhan ekonomi di Bengkulu akan lebihbaik karena didukung oleh konsumsi masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri yang jatuh pada April 2023," tutup Darjana. (Tri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: