Waspadai Makanan Berbahaya

Waspadai Makanan Berbahaya

\"\"BALAI Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu melakukan intensifikasi pengawasan terhadap produk pangan pada bulan Ramadhan. Dalam operasinya, BPOM akan melakukan pemeriksaan ke sarana distribusi dan melakukan sampling produk pangan jajanan selama bulan Ramadhan. Kepala BPOM Bengkulu Zulkifli mengatakan pengawasan akan dilakukan terhadap makanan olahan atau bukoan siap saji yang dijual masyarakat. Selain itu, pengawasan dilakukan terhadap bahan-bahan pangan yang dijual di supermarket, mini market, dan pertokoan. \"Pengambilan sampel akan dilakukan diawal (bulan Ramadhan) dan 10 hari setelah itu, dan dilanjutkan lagi hari ke-20, dengan melibatkan tim dari Dipserindag Kota dan kepolisian,\" katanya. Menurutnya, fokus pengawasan dilakukan pada produk-produk yang mengalami peningkatan permintaan di bulan Ramadhan dan makanan siap saji untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung bahan berbahaya, seperti formalin, atau perwarna berbahaya. \"Sasarannya pada makanan berbahan bahaya dan produk cuci gudang, misalnya, produk tanpa izin edar yang ilegal, produk kedaluarsa, dan produk rusak yang sudah karatan atau penyok,\" katanya.

Ia mengatakan dari hasil temuan Badan POM mengenai produk yang tidak memenuhi ketentuan sejak tahun 2009-2011, paling banyak ditemukan adalah pangan tanpa izin edar. \"Yang jelas bagi konsumen baca lebelnya, cek tanggal kadaluarsa masih berlaku enggak,\" tegasnya. ia menyadari bahwa demand atau permintaan masyarakat menjelang puasa dan lebaran akan meningkat sampai 20 persen atau lebih ketimbang hari-hari biasanya. Inilah yang menjadi alasan mengapa Badan POM perlu memberi perhatian dan pengawasan lebih intensif terhadap segala macam peredaran produk pangan. \"Anggapan di masyarakat selama ini, Badan POM itu bekerja hanya jelang puasa. Padahal, kita terus melakukan pengawasan bukan hanya menjelang puasa saja,\" katanya. Selain itu, BPOM juga melakukan sosialisasi terhadap bahan-bahan makanan berbahaya di pasar-pasar ramadhan di Kota Bengkulu. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya. \"Mungkin masyarat ada yang tidak mengerti bahan apa saja berbahaya, maka akan kita berikan sosialisasi di setiap pasar-pasar Ramadhan,\" katanya.(100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: