Tanpa Solusi, Perambah Bakal Balik ke TNBBS
KOTA BINTUHAN, BE- Sejak bertahun-tahun silam sampai hari ini kasus perambahan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Sebelat (TNBBS) tak pernah tuntas. Persoalan semakin ruwet ketika jumlah perambah di kawasan seluas 5000 hektar itu semakin hari semakin bertambah. Walaupun gubuk masyarakat perambah sudah dimusnahkan, namun mereka bakal kembali. Hal tersebut diungkapkan Salah satu Perambah Irba (43) warga Talang Pulau Tengah kepada BE kemarin (17/7). Menurutnya, dari Pulau Tengah terdapat 300 KK sejak 7 tahun mendiami daerah tersebut. Memang Pulau Tengah tidak seramai Dusun Lama, Banding Agung, Simpang Kandis dan Talang Tujuh. Di sana terdapat ribuan KK. Namun warga tetap akan kembali ke lokasi karena di sanalah mereka mencari makan. \"Walaupun pemerintah dan TNBBS mengaku ingin membantu dengan pekerjaan ataupun lokasi hutan rakyat hal itu sejak dahulu memang selalu dijanjikan. Namun buktinya tidak ada,\" jelasnya. Dikatakanya, langkah penyelesaiannya perambah hingga tahun ketahun, bakal semakin sulit karena sudah bertahun-tahun lokasi TNBBS itu menjadi 5000 hektar kebun kopi dan terdapat puluhan dusun atau talang. Itu terbukti sampai hari ini pihak berwenang tidak juga bisa mengambil sikap yang jelas, siapa yang bersalah dan siapa yang tidak bersalah atau siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas maraknya perambahan tersebut. \"Pihak warga tetap akan kembali lagi ke lokasi, walau apapun resikonya, kita tetap akan bertahan,\" katanya.
Sementara itu, Kapolres Kaur AKBP Andi Kirnanda SH MH mengatakan, pihaknya tetap akan mengawasi di lokasi tersebut. Karena ada beberapa anggota yang ditempatkan di sana hingga 18 Juli besok (hari ini,red) akan diturunkan. Jika pun masih ada yang kembali kesana pihaknya akan memprosesnya. Soal solusi untuk mengatasi perambah, TNBBS dan Polres Kaur akan mengadakan pertemuan dengan kepala Dusun dan Warga Perambah. \"Kemungkinan besok kamis (19/7) kita undang mereka untuk berdialog di Kantor Polsek Nasal. Karena kita harapkan semuanya mau mengikuti aturan,\" jelasnya. Kapolres mengakui, bahwa keadaan ini terus berlanjut dan tidak diketahui apakah perambah akan kembali atau tidak. Jika lihat faktanya seluruh perambah akan bangkit kembali ke lokasi. Namun ada di antara mereka adalah orang-orang berpunya yang datang dari daerah lain. Akibatnya, kawasan TNBBS yang dikuasai perambah semakin luas. \"Hal inilah yang membuat mereka bakal kembali, kemungkinan adanya faktor lahan subur sehingga mereka akan kembali,\" jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pengelolahn TNBBS wilayah II Edi Susanto MM mengatakan pihaknya juga tidak menjamin jika mereka kembali atau tidak ke lokasi. Pihak TNBBS sudah puluhan kali melakukan pengusiran, namun mereka tetap melakukan penjarahan hutan. \"Namun kita tetap optimis untuk menjaga hutan dengan baik,\" jelasnya.(823)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: