Ikan Patin dari Bengkulu Selatan Sulit Dipasarkan, Terkendala Masalah Ini

Ikan Patin dari Bengkulu Selatan Sulit Dipasarkan, Terkendala Masalah Ini

Ikan Patin dari Bengkulu Selatan Sulit Dipasarkan-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Program unggulan Bupati Bengkulu Selatan (BS) budidaya ikan patin sepertinya kesulitan berkembang lebih maju lagi. Pasalnya, hingga saat ini Pemda BS melalui Dinas Perikanan kesulitan memasarkan ikan patin  tersebut.

Kepala Dinas Perikanan BS, Santono MPd, mengaku permasalahan yang menghambat perkembangan budidaya ikan patin di BS karena kesulitan memasarkan hasil panen. 

"Kita masih kesulitan untuk memasarkan hasil panen ikan patin tersebut," katanya.

BACA JUGA:Ratusan PNS Lebong Dimutasi

BACA JUGA:Ratusan Motor dan Puluhan Mobil Disita Polresta Bengkulu, Ini Pelanggarannya

"Pertama kali program budidaya ikan patin ini bekerja sama dengan pihak pengusaha di Lampung untuk pemasaran, hanya saja saat ini kerja sama itu tidak berlanjut lagi," tambahnya.

Setelah kerja sama tersebut tidak berlanjut karena adanya sesuatu dan lain hal, Bupati BS berusaha mencari mitra lainnya. Namun sampai saat ini masih dalam penjajakan.

Santono mengaku ada salah satu pihak yang bersedia menjalin kerja sama untuk pemasaran. Akan tetapi masih terkendala pengiriman. Sebab ikan patin yang mereka pesan dalam bentuk daging. Kemudian ikan yang dikirim harus menggunakan mobil pendingin.  Sedangkan mobil pendingin milik BS sudah ditarik pusat. Sebab digunakan bukan untuk peruntukannya.

"Kita terus mencari solusi untuk pemasaran ikan patin ini, semoga nanti dapat mitra yang  tepat," imbuhnya.

Santono menambahkan, saat ini petani budidaya ikan patin di BS tidak terlalu banyak. Hanya saja dirinya tidak tahu pasti jumlahnya.

Yang jelas para petani ikan kolam di BS tersebut siap kembali membudidayakan ikan patin, jika sudah ada kepastian pemasaran hasil produksi.

Untuk sementara petani membudidayakan ikan lele dan ikan nila.Namun jika pemasaran sudah kembali normal, para petani ikan, siap kembali membudidayakan ikan patin.

"Semoga secepatnya dapat mitra pemasaran ikan patin, agar gairah pembudidaya ikan patin di BS kembali meningkat," harap Santono.

Selain itu, kata Santono,  program inovasi bupati yang dimulai sejak tahun 2020 lalu tersebut karena permasalahan saluran irigasi di wilayah Seginim dan Air Nipis dikeluhkan petani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: