Ribuan Kader PSI Mundur, Gelar Aksi Bakar Atribut

Ribuan Kader PSI Mundur, Gelar Aksi Bakar Atribut

Para mantan anggota Biro Kepemudaan DPW PSI Provinsi Bengkulu membakar baju, jaket, atribut dan kartu anggota PSI, Kamis (2/2).-(foto: rio susanto/bengkuluekspress.disway.id)-

"Kami merasa dizalimi, dimanfaatkan PSI sampai lolos verifikasi. Setelah selesai, langsung dibuang. Ini sangat kejam. 2 tahun itu waktu yang tidak singat. Perjuangkan kami sangat tidak dihargai," ungkapnya. 

Yogi mengatakan, dirinya telah berupaya untuk mempertahankan jabatannya. Koordinsi dan komunikasi telah dilakukan dengan pengurus PSI Pusat. Namun tak membuahkan hasil. Alasannya karena akan dijabat oleh mantan Wagub Bengkulu. Namun hasilnya ketua itu justru dipimpin oleh Istri mantan Wagub Bengkulu. 

"Saya juga sudah bertemu dengan Bang Dedy, 3 sampai 4 kali pertemuan. Dalam pertemuan itu, saya tegaskan dengan Bang Dedy untuk tidak merusak susunan yang sudah ada. Bang Dedy waktu itu sepakat untuk tidak menjadi ketua PSI. Saya juga sudah datang ke DPP, tapi saat berkomunikasi akhirnya tetap diberhentikan. Lebih sakitnya lagi, PDF SK pemberhentian kami dikirim via WhatsApp melalui sekretaris," bebernya. 

Terkait beberapa kader membakar atribut PSI, menurut Yogi, hal-hal tersebut sebelumnya telah dicegah. Bahkan dirinya sudah datang ke kabupaten/kota. Hanya saja, luapan kecewaan kader, keluarga dan pendukung lainnya tidak tertahan lagi sehingga mereka tetap membakar atribut PSI secara terang-terangan. 

"Melihat orang lain menikmati perjuangan yang telah kami lakukan. Mungkin luapan kekecawaan dengan aksi bakar-bakar itulah yang bisa dilakukan," ujarnya. 

Aksi bakar-bakar KTA dan atributi PSI juga dilakukan oleh Biro Kepemudaan PSI Bengkulu. 

Mantan Biro Kepemudaan PSI Bengkulu, Meki Alfando mengatakan pihaknya sangat merasa dizalimi atas keputusan DPP PSI yang memberhentikan Yogi dari Jabatan Ketua PSI Bengkulu. 

"Kami dulu bergabung di PSI, bukan karena PSI-nya, tapi kami melihat sosok Bung Yogi. Bakar-bakar ini sebagai bentuk kekecewaan mendalam yang kami alami," tegas Meki. 

Selama menjadi Ketua PSI Bengkulu, menurut Meki, Yogi telah banyak berjuang hingga mampu menghantarkan PSI lolos verifikasi peserta Pemilu. Bahkan waktu dan uangpun sudah banyak dikorbankan. 

"PSI harusnya tidak hanya berpikir uang. Tapi harusnya mengedepankan moralitas dan hati nurani disini," tandasnya. (151)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: