Dewan Minta Dinkes Perketat Perizinan dan Pengawasan Praktik Dokter

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - DPRD Provinsi Bengkulu meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu memperketat perizinan dan pengawasan praktik dokter.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi SIP MM setelah terbongkarnya kasus dokter gadungan membuka praktik di Kota Bengkulu.

Edwar menyayangkan atas terjadinya kasus tersebut. Untuk itu sebagai mitra kerja Dinkes, dia meminta agar Dinkes lebih teliti dalam memberikan izin.

Kemudian, pengawasan juga harus dilakukan secara berkala. Karena izin praktik tersebut diberikan oleh Dinkes, jadi sudah menjadi kewajibannya untuk melalukan pengawasan.

BACA JUGA:Gunakan Identitas Dokter yang Sudah Meninggal, Perawat Ini Nyamar Jadi Dokter Spesialis

BACA JUGA:Perawat Gunakan Identitas Dokter yang Sudah Meninggal, Ini Kata IDI dan PPNI

"Izin praktik mereka (Dokter) itu Dinkes yang mengeluarkan, jadi seharusnya mereka (Dinkes) baik provinsi dan kabupaten kota lebih teliti dalam memberikan izin dan juga pengawasan juga harus dilakukan secara rutin," imbau Edwar, Senin (26/12/2022).

Selain itu, untuk kasus dokter gadungan yang saat ini terjadi, ia meminta aparat penegak hukum (APH) meakukan pengusutan secara tuntas dan dihukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga menimbulkan efek jera dan tidak terulang.

Karena banyak pihak yang dirugikan atas kejadian ini, khususnya masyarakat yang telah berobat kesana baik secara mataeril maupun moril.

"Kita minta kepada pihak Kepolisian agar kasus ini diusut tuntas dan tidak terjadi lagi kedepannya, meskipun ini baru di Bengkulu tapi diluar sudah sering terjadi," pungkasnya.

BACA JUGA:Buka Praktik di Bengkulu, Dokter Gadungan Ditangkap, Modusnya Seperti Ini

BACA JUGA:Waduh, Ternyata Begini Praktik Dokter Gadungan di Bengkulu

Edwar juga mengimbau, kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu agar lebih selektif dalam memilih dokter untuk berobat.

"Kita minta kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih dokter, ada baiknya bertanya dulu dengan pihak puskesmas atau rumah sakit," tutupnya.

Sumber: