Kepala SMPN 20 Kota Bengkulu Segera Dicopot

Kepala SMPN 20 Kota Bengkulu Segera Dicopot

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Drs Sehmi MPd-FOTO dokumen/bengkuluekspress.disway.id-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Kasus Kepala SMPN 20 Kota Bengkulu yang diduga melakukan penganiayaan terhadap salah seorang muridnya dikabarkan sudah menempuh kesepakatan damai. Namun, nasib si kepala sekolah besar kemungkinan akan dipindahkan dan tak lagi menjabat kepala SMPN 20.

Hal tersebut berdasarkan permintaan beberapa pihak seperti Komisi III DPRD, wali murid, dan orang-orang di lingkungan sekolah yang meminta kepsek tak lagi memimpin disekolah tersebut. Entah masih diberi jabatan sebagai kepala sekolah atau tidak, namun yang jelas yang bersangkutan akan dipindahkan dalam waktu dekat ke sekolah lain.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Sehmi MPd saat ditemui di kantornya, Kamis (17/11/2022) mengatakan, jika yang bersangkutan masih ingin mempertahankan posisinya sebagai kepala SMPN 20, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) selaku pemberi pertimbangan kepada pejabat pembina kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian jabatan struktural Eselon II ke bawah.

BACA JUGA:Pengusulan Pahlawan Nasional untuk Kakek Ashanty, Gubernur Bengkulu Bentuk Tim

"Beliau tidak mungkin kalau tetap di SMPN 20, karena banyak permintaan dari DPRD, masyarakat dan pihak lain. Tentu ini untuk menyelamatkan pendidikan, juga guru, siswa, maka akan kita ambil jalan terbaik nantinya. Besar kemungkinan akan kita pindahkan ke sekolah lain," jelas Sehmi.

Namun belum diketahui pasti apakah kepala SMPN 20 ini akan kembali menjabat sebagai kepala sekolah atau hanya jadi guru biasa di sekolah tempatnya dipindahkan nanti. Namun kata Sehmi, pihaknya akan melihat sejauh mana kasus tersebut bergulir serta berdasarkan keterangan-keterangan pihak lain terkait sepak terjang si kepala sekolah ini.

Tak menutup kemungkinan, jika ia juga kembali menjabat sebagai kepala sekolah di tempat barunya. Namun diharapkan kasus serupa tak kembali terulang dan cukup menjadi pelajaran bagi tenaga pendidik di kota Bengkulu dalam menghadapi muridnya. (Imn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: