Dampak Kenaikan BBM, Inflasi Bengkulu Naik 1,22 Persen

Dampak Kenaikan BBM, Inflasi Bengkulu Naik 1,22 Persen

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal-(foto: nur miessuary/bengkuluekspress.disway.id-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Selama Bulan September 2022, inflasi Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan sebesar 1,22 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal, mengatakan, kenaikan dengan kenaikan ini total inflasi yang terjadi di Provinsi Bengkulu sudah mencapai angka 5,57 persen. Menurutnya ini kenaikan dibulan September merupakan kenaikan yang besar.

"Ini merupakan angka yang besar, mudah-mudahan ini bisa terus kita pantau dan upaya-upaya yang terus dilakukan agar gejolak harga bisa terkendali dan ini mencerminkan inflasi yang tinggi bisa menurunkan daya beli masyarakat," ungkap Win, Senin (3/10/2022).

Berdasarkan perhitungan dari BPS, penyumbang angka inflasi yang tinggi di bulan September akibat dari kenaikan harga BBM di awal bulan September lalu.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Terima 20 Sertifikat Kekayaan Intelektual dari Kemenkumham

"Kejadian ini disumbangkan dari kenaikan harga BBM, yang tidak hanya pada komoditasnya saja. Tapi juga berdampak pada komoditi lain seperti transportasi," terangnya.

Win juga mengatakan, berdasarkan pencatat yang dilakukan BPS sektor yang berdampak langsung akibat kenaikan harga BBM sejauh ini baru pada sektor yang berhubungan langsung dengan BBM.

"Untuk yang baru terdampak secara langsung di bulan September kemarin, komiditi yang berhubungan langsung dengan BBM," sampainya.

Ia berharap, dibulan-bulan berikutnya tidak akan lagi berdampak pada sektor-sektor lain. Lantaran menurutnya saat ini Pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi dampak di sektor lain.

"Kita berharap dibulan-bulan berikutnya tidak ada lagi dampak-dampak lanjutan, seperti kalau harga transportasi naik harga kebutuhan komiditi lain juga ikut naik. Pemerintah pun sudah mengantisipasi dengan subsidi untuk beberapa angkutan komoditi strategis," tutup Win.(Suary).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: