Launching Kampung Jenggalu Kito, Upaya Pemanfaatan Mangrove untuk Ekonomi

Launching Kampung Jenggalu Kito, Upaya Pemanfaatan Mangrove untuk Ekonomi

Foto bersama Gubernur Bengkulu, bersama unsur Forkopimda bersama pengurus Latun, usai melaunching Kampung Jenggalu Kito.-(foto: asuary/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Lestari Alam Laut Untuk Negeri (LATUN) melaunching Kampung Jenggalu Kito (KJK), wisata yang berbasis konservasi edukasi yang dihadiri langsung oleh Gubernur Bengkulu, DR drh Rohidin Mersyah MMA.

Dalam sambutannya Rohidin mengungkapkan, Kampung Jenggalu Kito merupakan salah satu pusat wisata alam yang berbasis ekosistem mangrove di kawasan pesisir, tepatnya Muara Sungai Jenggalu.

Menurutnya, ini merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan mengrove untuk fungsi konservasi dan kebencanaan serta memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat lokal.

BACA JUGA:Sopir Truk yang Terjun ke Jurang di Kepala Curup Dinyatakan Tewas

"Kemudian kegiatan - kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan mulai dari pembibitan, dengan harapan pelestarian kawasan mangrove dikawasan pesisir Bengkulu, mampu mencegah terjadinya bencana dikawasan pesisir, ini sangat penting selain menjadi biota ekosistem," ungkap Rohidin, Senin (15/8).

Keunggulan alam yang harus bisa diidentifikasikan, sehingga bisa dijadikan modal, kemudian sarana dan prasarana dari sponsorship.

Kemudian ia menambahkan, program KJK sudah harus mulai mengadopsi Society 5.0, kemudian pengembangan produk Kriya dan Kuliner.

Ia juga mengatakan, Latun memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam aktivitasnya. Sehingga perlu diapresiasi dan mendapatkan bantuannya.

"Maka dari itu kehadiran Latun sebagai lembaga pengelola yang dibentuk oleh masyarakat ini sangat positif dan akan kita berikan support," kata Rohidin .

Di sisi lain Direktur Latun, Ari Anggoro, menyampaikan kawasan yang menjadi lokasi KJK merupakan kawasan Taman Wisata Alam Pasir Putih.

Latun hanya penginisiasi terbentuknya KJK, yang menjadi penggerak bersama masyarakat sekitar untuk pemanfaatan potensi kawasan untuk kebermanfaatan masyarakat. 

"Kampung Jenggalu Kito merupakan kawasan ekosistem mangrove yang berada dibawah naungan BKSDA. Latun sebagai penginisiasi untuk menggerakkan konservasi, mitigasi, edukasi dan edu ekowisata mangrove," terang Ari.

Ia juga menyampaikan, di lokasi ini merupakan wisata edukasi pelestarian dan penanaman mangrove. Sehingga memiliki multi efek untuk ekosistem dan masyarakat.

"Di Kampung Jenggalu Kito ini ada edukasi untuk masyarakat, bagaimana cara pembibitan, cara penanaman mangrove, jadi untuk wisata edukasi," kata Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: