Jaring Asmara, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi SP MM Bermalam di Goa Lubuk Resam

Jaring Asmara, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi SP MM Bermalam di Goa Lubuk Resam

Jonaidi saat bermalam di Goa Lubuk Resam-(foto: jefrianto/bengkuluekspress.disway.id)-

APA yang dilakukan oleh anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi Sp MM ini patut diapresiasi. Guna mendengarkan rintihan dan keluhan masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu yang belum tersentuh dengan pembangunan seperti desa, Jonaidi langsung turun ke desa tersebut dan juga bermalam di goa.

Bagaimana perjalanan bersama Jonaidi yang juga Ketua Komisi II DPRD ini, berikut ceritanya bersama wartawan Bengkulu Ekspress, Jefrianto S.Hum. 

Tujuan utama perjalanan yang diagendakan selama 3 hari ini yaitu 20-22 Juli 2022 ini adalah untuk menjaring aspirasi masyarakat (jaring asmara) di wilayah Kecamatan Seluma Utara.

Pada malam pertama di desa terpencil, Jonaidi bersama rombongan memilih untuk bermalam di goa alam di Desa Lubuk Resam yang lebih di kenal dengan goa kecil. Menurut Jonaidi, dengan bermalam dengan warga, dia bisa berbaur sekaligus bisa merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat desa terpencil.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Surati Kementerian untuk Tinjau Pelanggaran PT FLBA


Jonaidi sedang menikmati alam sungai yang jernih dan suasana alam sekitar yang alami-(foto: jefrianto/bengkuluekspress.disway.id)-

"Ini bagian dari menjaring aspirasi warga desa, dengan bermalam dan berbaur bersama mereka kita bisa merasakan apa yang dirasakan masyarakat di desa terpencil yang butuh akan pembangunan," ujar Jonaidi. 

Jonaidi sangat senang bisa datang ke Desa Lubuk Resam ini. Ia banyak menerima masukan dari warga terkait kondisi desa. Salah satunya jalan yang tidak tersentuh pembangunan lebih kurang 13 tahun.

"Hal seperti inilah yang di nantikan oleh masyarakat, karena memang berada di kawasan hutan lindung dan desa terujung serta terpencil yang tidak tersentuh dengan pembangunan. Mulai dari akses jalan yang tidak tersentuh pembangunan 13 tahun hingga sarana dan prasarana lainnya," ujar kader Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) ini. 

BACA JUGA:Dituntut 1 Tahun Penjara, Menantu Mantan Kadisdik Seluma Minta Dibebaskan


Jonaidi saat menyerap aspirasi masyarakat desa -(foto: jefrianto/bengkuluekspress.disway.id)-

Selain menjaring aspirasi warga Lubuk Resam, Jonaidi juga menjaring aspirasi masyarakat Desa Talang Empat dan Sinar Pagi Kecamatan Seluma Utara yang dipusatkan di rumah Kades Lubuk Resam. Jonaidi mencatat keluhan serta rintihan warga satu persatu yang mayoritas petani kopi.

"Mulai dari keluhan akses jalan 10 sampai 13 tahun belum dapat perhatian dari pemerintah kabupaten. Sehingga ini menjadi usulan yang menjadi prioritas," sampainya.

Karena memang desa ini sudah masuk kawasan hutan dan jalan pun masuk kepada kawasan hutan produksi terbatas sepanjang 13 km, maka yang utama adalah pinjam pakai dari kehutanan. Bukan itu saja, di balik ke asriannya juga ada keluhan dari petani lainnya. Seperti pada jalan sentra produksi dan sentra pertanian di desa juga berada di kawasan hutan. Maka itu juga akan di tempuh terlebih dahulu dengan kerjasama pemanfaatan antara kelompok tani dengan kantor pengelola hutan lindung (KPHL) milik dinas kehutan provinsi Bengkulu. Supaya ada kerja sama antar KPHL agar ada jalan yang boleh di bangun atau di tingkatkan pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: