Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia:  Kurangi Rokok dan Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia:  Kurangi Rokok dan Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

Apa yang dimaksud Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No-Tobacco Day (WNTD)? Bagaimana efek negatif dari mengonsumsi rokok? Bagaimana posisi Provinsi Bengkulu dalam kebiasaan merokok? Apa tindakan yang perlu diambil oleh warga dan pemerintah daerah sekarang?

Apa itu Hari Tanpa Tembakau Sedunia?

Tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No-Tobacco Day (WNTD). Hal ini ditetapkan pada tahun 1987 atau tepatnya 35 tahun yang lalu oleh negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan oleh produk tembakau (rokok) terhadap kesehatan manusia, masyarakat, dan keadaan lingkungan.

Bahaya merokok

Baik perokok aktif maupun pasif menimbulkan banyak risiko. Saat merokok, hampir 4.000 zat masuk ke tubuh Anda, termasuk nikotin, karbon monoksida, dan tar. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya kecenderungan untuk terkena kanker paru-paru, mulut, laring, kerongkongan, hati, hingga gangguan ginjal. Menurut Centers for Disease and Prevention, sebanyak 90% penyebab kematian kanker paru-paru berasal dari rokok. Selain itu, rokok juga berisiko terhadap diabetes, sistem imun, penyakit mulut, hingga cardiovascular. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa merokok secara aktif juga dapat menurunkan kemampuan kognitif.

Kurangi merokok

Pengeluaran konsumsi rokok meningkat dari Rp. 83.902 per kapita per bulan menjadi Rp. 90.705 per kapita per bulan antara tahun 2020 dan 2021. Proporsi pengeluaran meningkat sebesar 0,61 persen, dari 7,36 persen menjadi 7,97 persen (Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga BPS Bengkulu. 2021).

Konsumsi rokok sangat merugikan kesehatan seseorang baik dari rokok tembakau atau konvensional maupun vape (rokok elektrik). Perilaku ini tidak hanya membahayakan kesehatan sendiri, tetapi juga kesehatan orang lain, perokok pasif.  Kementerian Kesehatan menyambut baik seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung dalam Gerakan Berhenti Merokok pada tahun 2021, dengan target mencapai 5 juta perokok yang berdedikasi untuk berhenti dari segala bentuk rokok,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/

Merokok tidak hanya menjadi perhatian orang dewasa, tetapi juga memiliki kecenderungan untuk menjadi umum pada kalangan anak-anak dan remaja. Dari tahun 2013 hingga 2018, Provinsi Bengkulu memiliki frekuensi perokok tertinggi keempat pada penduduk berusia 10 tahun setelah Jawa Barat, Gorontalo, dan Lampung, meskipun angkanya turun dari 29,3 persen menjadi 28,8 persen. Dari tahun 2013 (7,2%) hingga 2018, prevalensi merokok pada penduduk berusia 10 hingga 18 tahun adalah 1,9 persen (9,1 persen). Provinsi Bengkulu masuk dalam empat besar perokok di Indonesia (Riskesdas. 2018). Pada tahun 2021, rata-rata konsumsi rokok penduduk di kota bengkulu mencapai 98,68 batang per minggu, dengan Kabupaten Mukomuko merokok paling banyak 115,23 batang per minggu dan Kabupaten Lebong sebanyak 86,31 batang.rokok per minggu. Hal ini menjadikannya paling sedikit dibandingkan dengan semua kabupaten di Provinsi Bengkulu. (BPS Provinsi Bengkulu. 2021).

Selanjutnya, diharapkan konsumsi rokok di Provinsi Bengkulu dapat terus diturunkan, dengan mengganti kebiasaan merokok menjadi kebiasaan yang lebih sehat seperti memperbanyak konsumsi sayur dan buah serta aktivitas fisik dan perilaku sehat lainnya.. Pengendalian konsumsi rokok dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melakukan minimalisasi atau bahkan melarang iklan rokok, promosi, dan juga sponsorship. Perluasan terhadap ruang terbuka hijau (RTH), serta edukasi dari berhenti merokok.  https://sehatnegeriku.kemkes.go.id

Dukungan sosial dari teman, keluarga, dan lingkungan juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap perokok yang ingin berhenti merokok. Komitmen untuk berhenti  atau paling tidak berkurang, dari kebiasaan tidak baik  ini perlu mendapatkan dukungan penuh.

Perkuat Konsumsi Sayur dan Buah

Perokok aktif dan pasif akan sama-sama terkena radikal bebas dari asap rokok, sehingga diperlukan antioksidan sebagai penangkalnya. Antioksidan adalah zat yang memiliki kemampuan untuk menangkal efek berbahaya dari radikal bebas. Antioksidan berlimpah dalam makanan dan minuman sehari-hari. Vitamin C, vitamin E, dan karotenoid seperti lutein, beta karoten, dan likopen, yang ditemukan di banyak tanaman dan buah-buahan, adalah beberapa contohnya. Vitamin E melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan masalah penglihatan. Vitamin ini biasanya digunakan bersamaan dengan vitamin C untuk membantu mencegah gangguan degeneratif. Vitamin E ditemui  dalam minyak nabati, makanan gandum, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Vitamin C berada pada buah-buahan seperti: Buah jeruk, mangga, pepaya, stroberi, dan buah-buahan lainnya.  https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/apa-itu-antioksidan.

Konsumsi buah dan sayuran dan aktivitas fisik warga Bengkulu masih kurang.  Sebanyak 93,5 persen penduduk Bengkulu berusia 10 tahun ke atas mengonsumsi kurang dari lima porsi buah dan sayuran setiap hari (Riskesdas 2013). Setelah Sulawesi Selatan, DKI, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Provinsi Bengkulu masih menduduki peringkat kelima setelah Nasional.  Demikian juga aktivitas fisik warga Bengkulu jika dihitung dari tindakan kumulatif kurang dari 150 menit per minggu, itu masih belum cukup. Dalam hal aktivitas fisik, Provinsi Bengkulu terus tertinggal, khususnya di kalangan anak-anak di bawah usia sepuluh tahun, peringkat keempat terburuk pada 2018, di belakang Jawa Timur, Bali, dan NTT.

https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Provinsi Bengkulu masih perlu meningkatkan konsumsi buah dan sayurnya, karena saat ini konsumsinya kurang dari lima porsi per hari dan melakukan aktivitas fisik kurang dari 150 menit setiap minggunya.

Padahal Bengkulu kaya akan buah-buahan dan sayuran. Warga Bengkulu tidak kesulitan untuk mendapatkan buah dan sayuran bahkan untuk bahan farmasi pun ada. Semangka (1.406 ton), Melon (696 ton), dan Strawberry (28 ton) merupakan tiga buah musiman panen di Bengkulu. Kabupaten Bengkulu Utara paling banyak menghasilkan semangka, yaitu 565 ton atau 40,17 persen dari total produksi. Selain itu, provinsi ini menghasilkan 72.917 ton tanaman sayuran semusim. Tomat 23033 ton, kubis 39638 ton. Kabupaten Rejang Lebong dengan hasil produksi 72.353 ton merupakan kabupaten penghasil kubis terbesar. 18.153 ton buah diproduksi setiap tahun. Pisang akan menghasilkan buah tahunan terbanyak di Provinsi Bengkulu pada tahun 2020. Kabupaten Bengkulu Utara menghasilkan 44,71 persen dari tanaman sayuran tahunan sebesar 5.319 ton. Jahe menjadi produksi biofarmasi tahunan terbesar di Provinsi Bengkulu (BPS Provinsi Bengkulu. 2020). Demikian Juga  memiliki area terbuka untuk untuk melakukan olahraga, pantai, dan kegiatan rekreasi lainnya, meskipun  ruang untuk khusus jalan sepeda belum terlihat seperti kota-kota lain, Kota Jakarta dan Kota Bandung.

Hal-hal Penting yang perlu  disiapkan

Beberapa Kementerian dan Dinas  tahun sebelumnya mengadakan motivasi untuk mendukung gerakan berhenti merokok terutama bagi generasi muda  dengan  lamba tagar, konten kreatif dan Twibbon. #beraniberhenti Tempo 2020 #beraniberhenti Hidup akan lebih bermakna tanpa Rokok (Kemendikbud Riset dan Teknologi. 2021)

Produksi Konten Kreatif/GambarPoster

https://www.kanalmu.com/2021/05/poster-hari-tanpa-tembakau-sedunia.html dan

Twbon Keren tidak merokok (Promkes Trenggalek 2021).

Apa yang harus dilakukan sebelum 31 Mei 2022? Warga Provinsi Bengkulu harus mengurangi kebiasaan merokok dan menggalakkan konsumsi buah dan sayur baik tua maupun muda, remaja dan anak-anak. Serta pola sehat lainnya minum air putih yang cukup dan istirahat/tidur yang cukup. Berolahraga dalam bentuk apapun diperlukan untuk kesehatan rohani dan jasmani, misal jalan kaki dan naik sepeda.  Jangan menunggu hingga 31 Mei 2022 untuk mulai menurunkan konsumsi tembakau dan tidak merokok dan lebih baik  berhenti merokok sama sekali pada tanggal tersebut. Dengan tidak merokok, Kita membantu mengurangi jumlah plastik/busa pada filter rokok, kertas, kayu, dan hutan, dan sebagai pelanggan, Kita membantu mengurangi kerusakan lingkungan.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: