Jonaidi SP: Ikan Asin Desa Muara Maras Sampai ke Negeri Cina

Jonaidi SP: Ikan Asin Desa Muara Maras Sampai ke Negeri Cina

  TAIS,BE- Bengkulu sebagai provinsi maritim dan terpanjang kawasan pesisir, memiliki kekayaan biota laut yang melimpah, termasuk komoditas ikan. Selain bisa menjadi berbagai jenis makanan dari olahan ikan segar, ikan tersebut pun dapat diolah menjadi ikan asin. Salah satu daerah di Bengkulu yang mengolah ikan laut menjadi ikan asin  adalah Desa Muara Maras, Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM). Desa paling ujung dari Kabupaten Seluma ini ternyata memiliki kualitas pengolahan Ikan Asin dari industri rumahan warga setempat sudah berkualitas ekspor bahkan sudah mencapai ekspor. \"Ini sebuah bukti bahwa industri rumahan warga Desa Muara Maras terkhusus ikan asin dan ikan kering tawar bisa tembus ke Negeri Cina. Dimana ada penampung olahan ikan yang sengaja datang ke desa untuk mereka ekspor ke Cina,\" ujar Jonaidi SP, anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dapil Selumao dalam kunjungannya ke Desa Muara Maras. Dibeberkan, kualitas pengolahan ikan Asin dari industri rumahan sudah patut diacungi jempol. Dimana sebagian besar ikan ini diolah oleh ibu rumah tangga (IRT) yang suaminya sebagai nelayan. \"Tugas yang utama ya adalah bentuk kelompok kelompok nelayan. Kelompok IRT pengelola ikan asin atau ikan tawar ini. Desa juga harus bisa memfasilitasi kelompok ini,\" kata Jonaidi. Ditambahkan, Jonaidi,  Pemerintah provinsi juga jangan sampai tinggal diam dengan potensi yang dimiliki oleh Desa Muara Maras ini melalui kelompok. Dampaknya tidak lain adalah peningkatan penghasilan dan kesejahteraan warga di pesisir pantai sendiri. \"Kita juga mendorong kelompok ini untuk mengusulkan proposal mereka sesuai dengan kebutuhan dan ini akan kita alokasikan anggarannya berdasarkan kebutuhan masing masing kelompok,\" kata Jonaidi. Sementara itu, salah seorang IRT pengelola ikan asin atau ikan tawar Hardaini (34) kepada BE menerangkan, satu bulan tidak bisa mencukupi kebutuhan pengepul ikan asin dan tawar untuk di ekspor ke Cina. Karena masih minimnya penghasilan nelayan serta kondisi cuaca juga berpengaruh akan hasil tangkapan nelayan. Sehingga hanya berdasarkan berapa hasil tangkapan saja. \"Kita belum bisa memenuhi kebutuhan tengkulak ikan untuk ekspor ini. Karena tergantung dengan hasil tangkapan nelayan,\" sampainya. Dikeluhkan IRT pengelola ikan asin ini, jika saat ini untuk satu bulan hanya mampu memproduksi 30 kg sampai 40 kg. Dan itupun juga kalau cuaca bagus.(333/PRW)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: