Minim Anggaran, Jalan Provinsi Ditambal Semen

Minim Anggaran, Jalan Provinsi Ditambal Semen

Bengkulu, bengkuluekspress.com - Kondisi jalan yang berstatus jalan Provinsi Bengkulu saat ini baru 60 persen yang dinyatakan dalam kondisi baik. Sisanya masih kurang baik dan kurang layak untuk dilintasi, Selasa (8/3). Seperti yang disampaikan Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso, sepanjang 370 Kilometer (Km) ruas jalan yang berstatus jalan provinsi di Bengkulu saat ini kondisinya belum memadai. Hal tersebut terjadi lantaran kurangnya biaya pemeliharan yang ada. Pada tahun 2022 biaya pemeliharaan ratusan kilometer tersebut hanya memiliki anggaran sebesar Rp1,2 miliar. Sedangkan, dari besaran biaya pemeliharaan tersebut dibagi lagi untuk pemeliharaan jalan provinsi yang ada di 10 kabupaten/kota. “Kita sudah mengusulkan ke DPRD Provinsi Bengkulu sebesar Rp. 40 miliar yang disetujui Rp. 1,2 miliar, itu karena keterbatasan anggaran dan memang prioritas untuk penanganan covid-19. Anggaran kita tidak sampai Rp 5 juta untuk 1 kilometernya. Jauh benar dari kata pelayanan minimum, kami tidak mengeluh dengan dana segitu. Kami akan maksimalkan supaya pelayanan terhadap masyarakat tetap maksimal,” kata Tejo Suroso. Ia juga menambahkan, biaya pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 370 Km tersebut sebesar Rp. 30 miliar hingga Rp. 40 miliar. Dimana standar pemeliharaan jalan 1 Km sebesar Rp.50 juta. Sementara untuk dana anggaran perawatan ruas jalan tersebut saat ini sangat minim, namun pihaknya akan memaksimalkan hal itu guna pelayanan pada masyarakat tetap maksimal. Sedangkan untuk usulan perbaikan jalan, tambah Tejo, pihaknya akan kembali diusulkan ke DPRD Provinsi Bengkulu, dalam APBD Perubahan. Diketahui, Dinas PUPR sedang melaksanakan pemeliharaan jalan provinsi di jalan raya Hibrida, Kelurahan Sido Mulyo, Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu dan Jalan Citandui, Kelurahan Pagar Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Tidak hanya itu, jalan provinsi dibeberapa kabupaten juga akan dilakukan pemeliharaan. Seperti jalan provinsi di Kabupaten Bengkulu Selatan, Seluma dan Kabupaten Kepahiang. “Beberapa Asphalt Mixing Plant (AMP) belum produksi, jadi kami memaksimalkan predemik untuk tambal sebagai penanganan darurat. Jangan sampai terjadi kecelakaan masyarakat. Sebab tanggungjawab pemeliharaan ada di kami (PUPR),” sambungnya. Lebih lanjut, ia menyebutkan rusaknya jalan provinsi di Bengkulu ini disebabkan oleh air, yang mana selama ini saluran drainase tidak dijaga sehingga jalan menjadi tergenang air dan mengakibatkan material aspal jalan terkikis hingga menimbulkan lubang. “Memang secara teknis tidak tepat pemeliharaan jalan hotmix ditambal dengan jalan predemik, tapi itu yang bisa kami kerjakan,\'\' tutup Tejo Suroso. (TRI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: