Begini Cara Budidaya Maggot

Begini Cara Budidaya Maggot

BENGKULU, bengkuluekspress.com – Jika anda ingin mengembangkan bisnis budidaya maggot untuk pakan ternak atau unggas, ada tips dari Elvi Ansori selaku praktisi maggot Bengkulu. Elvi Ansori berkesempatan menjelaskan tentang maggot, fase pertumbuhan maggot, pemasaran maggot dan pembuatan dedak fermentasi sebagai tempat maggot hidup. \"Kata maggot berasal dari bahasa Inggris. Bahasa Indonesia maggot adalah belatung. Banyak jenis lalat dan banyak jenis maggot. Lalat buah hidup maupun bertelur  di dalam buah. Lalat BSF (Black Solder Fly) itu tidak mau hinggap di tempat yang kotor, lalat ini tidak makan dia hanya minum,” ujar Elvi dalam workshop Aksi Cinta Pantai Peduli melaksanakan kegiatan workshop budidaya maggot yang dilakukan di hotspot Bencoolen Mall dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Rabu (23/2). Kenapa lalat BSF dipelihara dan ditangkar, karena larva lalat bsf dapat menjadi pakan alternatif berprotein tinggi bagi unggas dan ikan dengan modal hanya Rp 400 ribu untuk pembuatan tempat penangkaran selain itu penangkaran maggot bernilai 0 rupiah. “Di desa langka sampah organik biasanya didapat dari sampah organik perkotaan,\" ujar Elvi. Selanjutnya Elvi menjelaskan tentang Fase kehidupan lalat BSF hingga menjadi maggot yang bisa digunakan untuk pakan ternak. \"Lalat BSF biasanya hanya bertahan 4-5 hari karena lalat BSF dewasa biasanya akan kawin dan membutuhkan waktu 1-2 hari untuk kawin. Lalat BSF saat kawin memerlukan cahaya yang terang baik dalam proses kawin maupun . Setelah kawin biasanya lalat BSF jantan akan mati dan lalat BSF betina akan mati setelah mencari tempat yang dekat dengan pakan bayi maggot sebagai tempat bertelur. Setelah bertelur maka jadilah baby maggot yang akan hidup di tempat yang telah disediakan didekat pakan maggot tersebut,\" jelas Elvi. Maggot akan hidup di lingkungan  beraroma fermentasi. Di penangkaran setelah bertelur di tempat yang telah disediakan, telur akan diambil dan disimpan di tempat yang kering hingga menetas, telur maggot dalam penangkaran akan berbeda kualitas dengan telur diluar penangkaran yang langsung mendapatkan cahaya matahari. \"Dalam 3 hari telur akan menetas. Setelah 1 minggu lebih akan menjadi maggot remaja dan akan diletakkan di bawah kandang ayam, alasannya karena kotoran ayam itu akan menjadi pakan maggot yang nantinya setelah 3 minggu maggot akan menjadi pakan ayam,\" ujar Elvi Ansori. Maggot dewasa akan berubah warna menjadi hitam dan bergerak-gerak disebutnya prepupa dan nantinya akan menjadi pupa yang memiliki kulit yang kaku atau keras, setelah itu akan berubah menjadi lalat BSF. Elvi Ansori muturkan bahwa maggot hidup di tempat yang lembab tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Maggot juga memiliki hama yaitu tikus. \"Hama dari maggot adalah tikus. Bisanya di penangkaran menggunakan buah bintaro atau mangga laut yang bisa dijadikan racun tikus. Buah bintaro diletakkan diluar sekeliling tempat maggot, Maggot hanya memakan jaringan yang mati dan juga maggot bisa dijadikan sebagai obat diabetes. Maggot tidak memiliki jadwal tersendiri untuk makan bisanya akan diletakkan kulit pisang, kulit durian, maupun sampah organik lainnya untuk makanan maggot,\" ujar Elvi. Pemberian maggot sebagai pakan ayam bisa diselingi dengan pur atau dedak ayam. Maggot sebagai pakan ternak ada 2 jenis yaitu maggot kering dan maggot fresh atau maggot yang hidup. \"Maggot kering yaitu maggot yang dikeringkan dengan oven yang nantinya akan memiliki kulit yang keras yang biasanya digunakan sebagai pakan ternak ikan. Sedangkan maggot yang fresh bisa sebagai pakan ternak bebek, ayam maupun unggas lainnya karena maggot yang hidup tidak memiliki waktu yang lama untuk hidup,\" lanjutnya. Selanjutnya  mengenai pembuatan fermentasi dedak yang digunakan tempat maggot hidup yang biasanya menggunakan dedak, EM4, Yakult, gula merah dan molase. Pembuatan fermentasi dedak tidak terlalu susah hanya saja membutuhkan waktu beberapa hari. \"Cara pembuatannya pertama sediakan air sebanyak 2 liter kemudian tambahkan EM4 sebanyak 2 tutup botol, gula merah secukupnya serta molase secukupnya, kemudian diaduk dan ditunggu selama 5 menit untuk menghidupkan bakteri setelah itu ambil dedak di masukkan kedalam wadah ditambahkan cairan tadi diaduk dan ditutup jangan sampai masuk udara dan didiamkan selama 4-5 hari. Ciri-ciri fermentasi yang baik akan mengeluarkan aroma tapai,\" tutupnya. Kegiatan workshop budidaya maggot ini dilaksanakan oleh Bencoolen Mall bersama Bencoolen Community Club, Plogger Bengkulu dan Komunitas Pedagang Wisata Pantai Panjang dengan instruktur Elvi Ansori selaku praktisi maggot Bengkulu.(EKA/MG06)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: