Jembatani MDA dan RA Dapatkan Sarana dan Prasarana

Jembatani MDA dan RA Dapatkan Sarana dan Prasarana

\"\" SUKARAJA, BE - Masih minimnya anggaran yang diterima oleh lembaga pendidikan Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) serta perhatian kepada tokoh agama di Kabupaten Seluma maupun Provinsi Bengkulu, membuat anggota DPRD Provinsi Bengkulu dapil Seluma Jonaidi SP mendorong agar Kementerian Agama bisa lebih memperhatikan lembaga non formal yang kegiatannya dilakukan pada siang hari hingga sore. Serta bisa memberikan kebutuhan sarana dan prasarana, guna pendidikan agama. \"Lembaga pendidikan agama juga harus diperhatikan. Jangan hanya sibuk dengan mengelola anggaran dan pembangunan saja,\" sampai Jonaidi SP, Senin (23/2). Lembaga non formal ini juga membutuhkan sarana dan prasarana termasuk anggaran. Serta juga yang lebih penting adalah perhatian dari kementrian agama. Padahal apa yang sudah dilakukan ustadz dan RA serta MDA sudah sangat membantu dalam pendidikan agama. Serta investasi bagi anak anak di usia dini yang sudah di bekali pendidikan agama yang belum mereka dapat pada pendidikan sekolah biasa. \"Seperti pada Yayasan Al-Muttaqin An-Anahdiyah siswanya mereka sudah dibekali dengan Fikih, Nahwu serta Aqidah,\" tegas Jonaidi. Ditambahkan, dengan perhatian yang bisa dilakukan oleh kementrian agama bisa berdiri RA dan MDA di Kabupaten Seluma di setiap desa. Pasalnya, keberadaan RA dan MDA masih bisa dihitung dengan jari saja. Sehingga kedepannya orang tua tidak lagi kewalahan dalam menempah dan membina anak anaknya dalam pendidikan agama. \"\" \"Pada sekolah formal pendidikan agama sangat terbatas jadi dengan non formal ini bisa membentengi anak anak usia dini dari dunia gedjet yang semakin menggila,\" sampainya. Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Muttaqin An-Anahdiyah, Sumato menerangkan jika anak anak yang belajar di lembaga non formal ini MDA sebanyak 85 anak dan RA sebanyak 37 anak. Pada dasarnya bantuan BOP memang sudah ada pada namun pada MDA satu tahun terakhir masa covid-19 sudah tidak ada lagi. \"Jadi perhatian dari pemerintah inilah yang di butuhkan ditambah lagi dengan iuran yang dari orang siswa kewalahan untuk SPP bahkan ada bayarnya setahun sekali,\" sampainya. Dijelaskan, apa yang dilakukan adalah bagian dari memanfaatkan ilmu yang sudah di dapat. Serta semampunya untuk mengajarkan kembali kepada anak anak sebagai modal mereka di dunia dan akhirat nanti. \"Apa yang kita ajarkan ini bagian dari bekal mereka di dunia maupun di akhirat termasuk untuk diri sendiri serta bekal orang tua agar menjadi anak yang Sholeh Solehah,\" pungkasnya.(333/prw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: