Bencoolen Gelar Aksi Cinta Pantai Peduli Bersama Plogger Bengkulu

Bencoolen Gelar Aksi Cinta Pantai Peduli Bersama Plogger Bengkulu

  BENGKULU, bengkuluekspress.com - Bencoolen Mall mengadakan kegiatan sarasehan Aksi Cinta Pantai (ACP) Peduli  bersama komunitas vlog Bengkulu, Plogger Bengkulu, Bencoolen Community Club dan lainnya, di Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Senin (21/2).

Enggus selaku perwakilan dari pihak Bencoolen Mall mengatakan, kegiatan ACP ini merupakan rutinitas setiap bulannya. Khusus bulan ini, Bencoolen Mall mengadakan kegiatan edukasi kepada pedagang di wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu. \"Untuk agenda bulan ini Aksi Cinta Pantai Peduli spesial hari peduli sampah nasional mengadakan kegiatan sarasehan mengenai pengenalan dan mengelola sampah sebagai bahan baku ekonomis serta juga terdapat workshop tentang budidaya maggot pada 23 Febuari mendatang yang akan dilakukan di hotspot Bencoolen mall. Untuk hari ini kita akan mengikuti diskusi bersama Azwar Annas perwakilan dari CV Limbah Berkah Sejahtera yang akan menyampaikan materi mengenai pengelolaan sampah,\" ujar Enggus. Selanjutnya pada acara inti materi disampaikan langsung oleh Azwar Annas selaku perwakilan dari CV Limbah Berkah Sejahtera mengenai sistem pengelolaan sampah yang dapat bernilai ekonomis. Sampah jika berubah sedikit maka akan berubah nilai ekonomisnya. \"Sampah-sampah ini jika berubah sedikit maka akan berubah juga nilai ekonomisnya artinya sampah bisa dijual dan akan lebih baik lagi jika dibersihkan bagian yang keras seperti pada botol atau cup minuman. Jika bagian tersebut dibersihkan maka akan memiliki nilai yang berbeda-beda contohnya botol minuman kotor (yang belum dibersihkan), botol minuman setengah bersih dan bersih. Nilai dari sampah tersebut mulai dari Rp 1 - 2 ribu per kilogramnya,\" ujar Azwar. Ia juga mengatakan, mengenai mekanisme sampah tersebut yang nantinya akan diberi kantong sampah gratis agar masyarakat tidak kesusahan mencari tempat untuk mengumpulkan sampah tersebut. \"Mekanisme nanti kami akan beri kantong sampah gratis untuk para pedagang untuk mengumpulkan sampahnya. Untuk sistem pengumpulan sampah kami menggunakan sistem tukar point harga perkilogram diubah menjadi 1 point. Untuk sekarang kami masih menerapkan program sedekah sampah bersama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dan Aksi Cepat Tanggap lembaga bencana untuk pengumpulan sampah. Sistem pertukaran bisa ditukar dengan peralatan rumah tangga seperti gelas, piring, pisau maupun kursi. Semua point akan diakumulasikan selama 3 bulan, untuk  pengambilan sampah nanti akan ada tim kami yang akan menjemput sampahnya yang kemudian ditimbang dan diberi tanda terima,\" ujarnya. Kemudian setelah pemberian materi kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang nantinya dijawab oleh Azwar Anas. Untuk pertanyaan pertama dari Neti pedagang di kawasan wisata Pantai Panjang  mengenai kenapa sampah yang tidak bisa didaur ulang. Dari pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Azwar Anas \"Sampah yang didaur ulang jenisnya organik yang memerlukan waktu untuk terurai biasanya dijadikan pupuk tanaman maupun maggot. Sedangkan sampah anorganik hanya beberapa yang bisa didaur ulang. Contoh jika di pabrik sampah botol bekas ini akan dihancurkan dan dijadikan biji plastik yang nantinya plastik tersebut akan memiliki penurunan kualitas seperti kantong plastik warna hitam,\" ujar Azwar. Kemudian pertanyaan kedua dari nia selaku masyarakat menanyakan mengenai jenis sampah apa saja yang bisa diubah menjadi point di CV Limbah Berkah Sejahtera. \"Di CV Limbah Berkah Sejahtera kami hanya sampah anorganik yang bisa dijadikan point. Biasanya dari kawasan perumahan maupun kampus misalnya sampah buku rusak, kertas dan lainnya. Sedangkan Khusus kawasan pantai panjang hanya berfokus pada botol minuman dan plastik mika. Terakhir kami himbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli lagi terhadap sampah khusunya di kawasan wisata Pantai Panjang ini. Kegiatan seperti ini dilakukan untuk mengurangi sampah yang ada disini dan dapat mengedukasi masyarakat mengenai bahwasanya sampah juga memiliki nilai ekonomis,\" tutupnya.(EKA/MG6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: