Panas dan Dahaga, Ademkan dengan Es Jeruk Peras

Panas dan Dahaga, Ademkan dengan Es Jeruk Peras

\"\" BENGKULU, Bengkuluekpsress.com- Jus jeruk peras sangat mudah untuk ditemukan di tepi jalan Kota Bengkulu saat ini. Tingginya minat warga Kota Bengkulu untuk mengkonsumsi jus jeruk peras mengundang banyaknya penjual minuman segar yang satu ini di Jalan. Salak, Kecamatan Gading Cempaka Kota bengkulu Ani (34) penjual jus jeruk peras menggunakan meja dan menyusun jeruk-jeruk peras ke etalase kaca di depan meja. Kemudian, saat sudah ada pembeli, jeruk baru diperas menggunakan alat khusus dan ditambahkan pemanis serta batu es. Sehingga, jus jeruk ini terasa begitu segar saat diminum saat siang hari yang sedang panas-panasnya.“Selain menyegarkan, jus jeruk ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh,” katanya. Menjual es jeruk peras merupakan suatu yang menguntungkan, karena masyarakat banyak yang menyukai, mulai dari kalangan anak-anak remaja hingga orang dewasa. Modal yang dibutuhkan tidaklah besar sehingga lebih praktis dan tidak merepotkan lagian jualan begini kan modal kita cuma rajin-rajin saja. Untuk memulai usaha ia mengeluarkan modal awal Rp5 juta. Kini dengan bermodalkan mesin peras jeruk, galon untuk mengisi air gula, gelas plastik, termos untuk menyimpan es batu . Ia mampu memperoleh pendapatan dalam sehari Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Sehingga dalam sebulan bisa mengantongi pendapatan Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta. “Saya sehari bisa habiskan satu karung jeruk ukuran 25 kg, paling ramai hari Sabtu dan Minggu,” katanya. Selama pendemi Covid-19 ia tetap berjualan, menjaga jarak, memakai masker walaupun tidak mencuci tangan. Ketika wilayah indonesia mengalami karantina bersakala besar berlaku selama 2 minggu di Kota Bengkulu, di mana aktivitas hanya diperbolehkan sampai pukul 12 siang, ia mengaku tetap berjualan es jeruk peras. Setelah itu dilanjutkannya dengan bekerja sampingan sebagai penjual pakaian. “Waktu itu pernah kerja penjual pakaian selama 1 minggu, setelah normal saya kembali jualan es jeruk sampai sekarang,” ujarnya. Agar pelanggannya tetap setia, ia memberikan pelayanan terbaik, salah satunya dengan tidak memakai pemanis makanan. “Saya tidak pakai sari gula, Cuma pakai gula pasir saja, kadang pembeli maunya air jeruk nya, itu kan butuh jeruk lebih banyak, tetap dilayani walaupun hitung-hitungannya rugi,”Tutupnya. (MG-5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: