Salahudin Teruskan Perlawanan
BENGKULU, BE – Dipecatnya 3 komisioner KPU Kota Bengkulu oleh DKPP, masih berbuntut panjang. Salahudin Yahya, Isfal Andri, dan Kusmito Gunawan masih terus melakukan perlawanan. Karena pemecatan tersebut dinilai oleh ketiganya tak sesuai aturan.
Salahudin Yahya yang juga mantan Ketua KPU Kota Bengkulu itu kemarin membawa sejumlah barang bukti jumlah suara dalam Pemilu 2009 lalu. Sehingga hal ini kembali memnanaskan konflik ketiganya dengan salah satu komisioner KPU Provinsi, Okti Fitriani. Salahudin menduga ada upaya untuk menjatuhkan sanksi maksimal kepadanya beserta rekannya yang tengah menjalankan tugas pelaksanaan pemilihan walikota Bengkulu.
“Kami ini dianggap lalai, sehingga pemecatan dilakukan dengan mudah. Untuk itu kami ke Jakarta untuk menuntut keadilan, karena jelas di sini ada perencanaan untuk menjatuhkan kami. Karena KPU Provinsi mengaku telah mengirimkan teguran, namun nyatanya sama sekali tidak ada,” ungkapnya.
Beberapa dokumen pendukung untuk menguatkan argumennya tersebut, juga akan disampaikan ke PTUN, Komnas HM, dan Komisi Yudisial. Tidak hanya itu, organisasi pemerhati demokrasi, Koalisi Amankan Pemilu 2014 menilai anggota KPU Provinsi sudah menciderai demokrasi, dengan melakukan tuduhan kepada KPU Kota telah melanggar kode etik.
“Kami cukup berhati-hati saat saat melakukan verifikasi ke partai demokrat, namun ini justru ditanggapi lain, karena kita mengantisipasi adnya gugatan dikemudian hari. Namun nyatanya hal ini justru dinilai melanggar kode etik,” lanjutnya. Salahudin juga mengaharpkan DKPP dan KPU Provinsi tidak memperhitungkan bahwa Kota Bengkulu sedang melaksanakan Pilwakot. Pihaknya juga akan menyiapkan pengacara untuk menantang keputusan tersebut.
Sementara itu Anggota KPU Provinsi, Okti Fitriani, mengaku sudah mengetahui jika ketiga komisioner KPU Kota tersebut akan melakukan perlawanan. “Silahkan saja itukan hak mereka karena merasa dirugikan. Keputusan tersebut bukan atas permintaan kita, dan tidak pernah kita mempengaruhi keputusan dari DKPP yang berisikan orang-orang pintar,” tegasnya. (160)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: