SPBU Dipadati Penggunjal BBM

SPBU Dipadati Penggunjal BBM

SUKARAJA, bengkuluekspress.com - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu, ternyata disalahgunakan oleh sejumlah penggunjal BBM. Sekalipun bukan minyak bersubsidi dari pemerintah pusat, aktivitas penimbunan BBM dapat terlihat jelas di lingkungan SPBU 24.385.25 Sukaraja.

Data berhasil dihimpun BE, sekitar pukul 19.00 WIB, mobil tanki BBM bertolak dari depo Pertamina sampai di SPBU Sukaraja. Puluhan mobil dengan berbagai jenis merek sudah berkumpul di sebelah SPBU itu, bahkan sudah mengambil ancang-ancang untuk mengantre BBM. Pantauan BE, apabila sudah mengisi penuh tangki mobilnya, mobil tersebut kembali mengosongkan dengan menjual BBM yang diisi tadi kepada penampung yang sudah menunggu di sebelahnya. Kemudian si penggunjal kembali antrean dengan mobilnya. Hal ini dapat terlihat jelas dan bisa diamati secara kasat mata.

\"Saya pastikan mobil-mobil tua seperti Kijang, Escudo dan sedan ini adalah penggunjal dan hasil minyak ini langsung dikeluarkan dan di jual kembali serta mobil kembali mengantri,\" kata salah seorang warga yang enggan namanya ditulis.

Kepada BE, warga yang juga ASN ini menerangkan bahwasanya penggunjal dan penimbun BBM ini juga terdapat warga Kota Bengkulu yang sengaja datang. Bahkan juga ada warga dari desa lainnya yang ada di Seluma. Untuk harga jual sendiri, bervariatif, sehingga wajar jika BBM harga eceran di pedagang sampai tembus Rp 15 ribu untuk perlitar untuk Pertalite.

\"Kalo saja jelas untuk mobilitas ke kantor dan pulang ke Sukaraja. Jika tetap dibiarkan, jelas ini merugikan konsumen lainnya,\" lirihnya.

Ketika dikonfirmasi BE, salah seorang Operator SPBU 24.385.25 Sukaraja Benny menerangkan jika penggunjal dan penimbun BBM memanglah kerap datang dan mengisi di SPBU. Namun tidak bisa bertindak banyak karena tidak bisa melarang dan yang dibeli adalah minyak tidak bersubsidi.

\"Jadi kalo sudah antrean panjang, kami tidak bisa bertindak terhadap penimbun dan penggunjal BBM, terpaksa kami layani saja lagi,\" tegas operator SPBU, Benny kepada wartawan.

Sementara itu, ketika ditanya faktor kelangkaan BBM terjadi akibat pasokan dari depo Pertamina Pulau Baai juga telat sampai ke SPBU.

\"Untuk solar 8 ton sampai 16 ton setiap harinya dan tidak ada permasalahan, melainkan pengguna yang memang banyak mengisi ke Sukaraja ini. Sedangkan Petralite 8 ton. Namun untuk Pertamak sudah dua minggu tidak sampai dari depo Pertamina,\" pungkasnya. (333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: