Kenaikan Pupuk Dikeluhkan Petani

Kenaikan Pupuk Dikeluhkan Petani

ARGA MAKMUR,bengkuluekspress.com - Kegembiraan para petani sawit dengan terusnya naiknya harga Tandan Buah Sawit (TBS), nampaknya tidak membuat para petani sawit begitu menikmati hal tersebut. Pasalnya harga pupuk sawit non bersubsidi juga turut naik, bahkan kenaikan harga pupuk sawit melebihi dari het atau harga standar di harga eceran tertinggi. Hal tersebut pun diakui oleh para petani sawit yang berada di kabupaten BU, dimana kenaika harga pupuk sawit ini mulai beranjak naik sejak 2 bulan terakhir untuk semua merk pupuk yang mencapai 80 hingga 100 persen per saknya. \"Ya, mas biasanya harga pupuk yang kita beli Rp 275 ribu hingga Rp 300 ribu per sak. Saat ini telah mencapai harga kisaran Rp 500 ribu per sak,\" kata salah seorang petani Sawit Desa Gunung Selan Kecanatan Arga Makmur, Ali. Ditambahkannya, dengan kenaikan harga pupuk ini, sebelumnya dirinya dapat menbeki 1 ton pupuk setiap 3 bulan sekali. Saat ini dirinya hanya dapat membeli kurang dari 1 ton untuk memenuhi kebutuhan pupuk di kebun sawit miliknya. Ali pun menyampaikan, hal ini berdampak pada hasil produksi sawitnya, dimana berkrurang kebutuhan pupuk pada batang sawit. \"Jelas hal ini berdampak dengan hasil produksi sawit kita mas, karena pupuk yang kita berikan berkurang,\"ungkapnya. Dengan kenaikan harga ini, dirinya selaku para petani, meminta agar pemerintah dapat membuat kebijakan serta memantau terhadap peredaran pupuk. Meski harga TBS saat ini telah menyentuh harga Rp 3 ribu per kilogram yang dirasakan percuma, bila harga pupuk juga terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. \"Selaku petani hal ini harus ada peran pemerintah untuk dapat mengatasi oermsalahan ini. Karena percuma saja harga TBS naik, harga pupuk juga naik,\"tandasnya.(127)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: