Energi Untuk Indonesia

Energi Untuk Indonesia

  PGE Hululais Siap Salurkan Listrik 2x55 MW LEBONG, BE - Mulai melaksanakan kegiatan eksplorasi pembangkitan panas bumi sejak tahun 2010 lalu, PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) Hululais yang berada di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, siap berkontrbusi memberikan energi untuk Indonesia dengan menyalurkan panas bumi untuk dijadikan tenaga listrik sebesar 2 x 55 Mega Watt (MW). Potensi geothermal di proyek PT PGE Hululais sendiri sebesar 250 MW yang direncanakan melakukan pembangunan 2 x 55 MW. Untuk mewujudkannya telah dilakukan mulai dari eksplorasi, eksploitasi dan penyiapan fasilitas pemipaan produksi dan reinjeksi. Dari hasil yang telah mencapai 2 x 55 MW sendiri, ditargetkan nantinya mulai beroperasi atau Commersial Opration Date (COD) mulai pada bulan Maret 2024 untuk unit 1 dan dilanjutkan pada bulan juni 2024 unituk unit 2. Diketahui, untuk potensi panas bumi yang ada Pulau Sumatera sendiri ada sebesar 4.300 MW dan lebih dari 1000 MW tepatnya 1.053 MW berada di Provinsi Bengkulu. Dengan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) di 2 daerah yaitu Tambang Sawah-Hululais sebesar 873 MW dan Kepahiang sebesar 180 MW. Dimana PLTP sendiri telah masuk kedalam program ketahanan energi Nasional sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 tahun 2014 dengan target bauran energy sebesar 23 persen pada tahun 2025 mendatang. Dari target keseluruhan sebesar 46.267 MW, untuk PLTP ditargetkan menyumbang sebesar 7.239 MW di tahun 2025 mendatang. Dalam pelaksanaannya, pembangunan sumur yang dilakukan oleh PT PGE Hululais dalam mengeksplorasi panas bumi memiliki puluhan sumur penghasil uap panas bumi yang nantinya untuk dijadikan energi listrik yang tersebar di Kecamatan Lebong Selatan dan Lebong Tengah, dengan kedalaman sumur mencapai 2 kilometer hingga 3,5 kilometer. Selain sumur penghasil uap panas bumi, juga memiliki sumur injeksi pengelolaan air dalam pelaksanaan kegiatan menghasilkan uap panas bumi. Sumur injeksi yang mengambil sumber air dari perut bumi (bukan mengambil air permukaan), dimana sumur sendiri nantinya kembali mengelola air yang menjadi limbah untuk kembali dipergunakan, sehingga tidak dibuang ke permukaan atau sungai yang berada di kawasan PT PGE hululais. Senior Supervisor General Support (SSGS) PT PGE Hulu Lais, Anshoruddin didampingi Humas PT PGE Hululias, Gunawan, mengatakan dengan adnaya tambahan pasokan energy dari Hululais sendiri sangatlah mendukung proyek strategi nasional dan kebijakan energy nasional terkait bauran energy dari sektor renewable dan green energy. “Dimana untuk Provinsi Bengkulu sendiri pembangkit yang telah terpasang sebesar 274,63 MW,” sampainya. Sementara itu, untuk hasil eksploisasi dari PT PGE Hululais sendiri telah siap sebesar 2 x 55 MW dan telah siap disalurkan. Dimana saat ini tinggal meunggu pelaksanaan pipanisasi atau menyalurkan uap panas bumi dari PGE Hululais ke power plant Purusahaan Listrik Negara (PLN). “Kita tinggal menunggu turbin dari PLN, setelah turbin selesai dibangun kita tinggal mengambil uap panas bumi dan disalurkan ke turbin PLN,” ucapnya. Sesuai dengan target dari pemerintah, pada tahun 2024 mendatang sudah dilaksanakan COD. Untuk itulah pihak PLN sudah harus membangun turbin sejak tahun 2022 mendatang (pengalaman pembangunan turbin selama 2 tahun), jika tidak dikerjakan mulai tahun 2022 mendatang maka tidak akan bisa memenuhi target yang telah ditetapkan. “PT PGE hululais tinggal menunggu pembangunan turbin dari PLN, setelah selesai kita langsung menyalurkan uap panas bumi untuk dijadikan tenaga listrik,” tuturnya. Peduli Sekitar Guna membantu peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Lebong dan mengenalkan tentang Geothermal sejak dini, beberapa waktu lalu, PGE Proyek Hululais menggelar sosialisasi dan membantu pembangunan lapangan sekolah SD Negeri 83 Lebong yang terletak di Kelurahan Mubai, Kecamatan Lebong Selatan. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan potensi panas bumi di Kabupaten Lebong dan sebagai wujud kepedulian PGE Proyek Hululais kepada masyarakat khususnya di bidang pendidikan. \"Potensi panas bumi di Kabupaten Lebong sangat luar biasa, maka dari itu mesti dikenalkan dan diketahui oleh masyarakat Lebong termasuk dimulai dari anak anak usia dini,\" ujar Senior Supervisor General Support (SSGS) PT PGE Hulu Lais, Anshoruddin didampingi Humas PT PGE Hululias, Gunawan. Mendukung kegiatan pendidikan serta bentuk kepedulian, PGE Proyek Hululais secara resmi juga melakukan serah terima bantuan lapangan sekolah senilai Rp18.060.000,- kepada SD Negeri 83 Lebong. Rita Oktavia, SPd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 83 Lebong menyampaikan terima kasih telah mendapatkan perhatian serta bantuan dari pihak PGE Proyek Hululais. “Program sosialisasi tentang geothermal yang dilakukan oleh PGE Proyek Hululais ini sangat bagus, bermanfaat, dan bisa memotivasi murid–murid kami untuk bisa belajar giat dan bekerja keras meraih cita-cita mereka,\" katanya. Selain itu, bantuan lapangan yang diberikan dari PGE Proyek Hululais juga sangat bermanfaat. ,\"Saya sangat berterimakasih karena hal itu sudah lama di idamkan siswa-siswi disini,” ungkapnya. Dalam kesempatan yang sama tokoh masyarakat Kelurahan Mubai, Nurul Abdi, mengapresiasi kepedulian PGE Proyek Hululais dan berterimakasih atas bantuan lapangan yang diberikan. Tidak hanya bermanfaat bagi anak didik SD Negeri 83 Lebong yang berjumlah 150 murid, tapi juga sangat bermanfaat bagi masyarakat Mubai karena lapangan ini juga bisa kami pergunakan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri dan Idul Adha setiap tahunnya. \"Perlu diketahui sebelum bantuan ini, kondisi lapangan sangat mengkhawatirkan sebab ketika musim hujan lapangan menjadi becek dan tidak bisa dimanfaatkan,\"tegasnya. Kegiatan sosialisasi dan peresmian lapangan sekolah bantuan PGE Proyek Hululais ini juga dihadiri oleh Perwakilan Diknas Kabupaten Lebong, Unsur Tripika Kecamatan Lebong Selatan, Lurah Mubai, Ketua RW/RT Kelurahan Mubai, alumni yang diwakili oleh Wilyan Bahtiar yang juga anggota DPRD Lebong, dan segenap wali murid SD Negeri 83 Lebong. PGE Proyek Hululais adalah proyek pembangkitan panas bumi yang terletak di WKP Hululais, Provinsi Bengkulu. Proyek ini memiliki kapasitas produksi sebesar 2 x 55 MW. Status proyek Hululais pada saat ini dalam tahap pemboran dan uji produksi. (rik/idm)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: