Harga Sawit di Mukomuko Mahal, Harga Pupuk Selangit

Harga Sawit di Mukomuko Mahal, Harga Pupuk Selangit

MUKOMUKO,bengkuluekspress.com – Meski harga tandan buah segar (TBS) terus melonjak tinggi mencapai Rp 2.600/kg di tingkat pabrik. Namun petani sawit mengaku pendapatan sangat dipengaruhi dengan harga pupuk yang semakin mahal. “Kami petani sangat senang harga buah sawit terus naik, karena mendongkrak peningkatan ekonomi. Tapi pendapatan sangat dipengaruhi dengan semakin mahalnya pupuk yang dijual para agen pupuk di daerah ini,” ujar Petani Sawit Mukomuko, Rustam dikonfirmasi BE, Selasa (12/10) siang.

Disampaikannya, seperti harga pupuk KCL yang sebelumnya Rp 270 ribu hingga tertinggi Rp 350 ribu per 50 kg dan saat ini harganya mencapai Rp 550 ribu per 50 kg. Sedangkan urea Rp 250 naik menjadi Rp 360 ribu per 50 kg. Kebutuhan pupuk agar buah sawit bagus minimal satu hektar dibutuhkan 3 hingga 5 karung pupuk. “Ini kebutuhan minimal dan pemupukan hanya tiga kali dalam satu tahun,”bebernya.

Dikatakan  petani sawit lainnya, Musroin, harga sawit sangat mengembirakan, namun harga pupuk juga selangit. Ia berharap adanya pengawasan dan penetapan harga pupuk sesuai dengan jenis pupuk yang memang dibutuhkan petani di daerah ini. “Kami berharap ada peran aktif dari pemerintah daerah melalui dinas terkait. Ini tidak lain salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Dengan harga yang terus melonjak tinggi, dan dengan harga pupuk yang stabil, maka petani sawit makin sejahtera,”katanya.

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah melalui Kepala Seksi Perizinan dan Budi Daya Perkebunan, Sudiyanto menerangkan, harga buah sawit di beli pabrik di daerah ini menunjukan kenaikan. PT SAPTA Rp 2.350/kg, PT KSM Rp 2.540/kg, PT MMIL Rp 2.540/kg, PT SSS Rp 2.530/kg PT SAP Rp 2.520/kg, PT KAS Rp 2.510/kg, PT DDP Rp 2.550/kg, PT USM Rp 2.590/kg, PT BMK Rp 2.590/kg dan PT GSS sebesar Rp 2.600/kg. ”Mayoritas pabrik menaikan harga beli buah sawit, dan harga-harga tersebut berlaku di pabrik. Jika dijual melalui toke, harga yang diterima petani lebih rendah,”ungkapnya. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: