Tinggal 1 Pasien Covid-19 di RSHD Kota
BENGKULU, BE - Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu saat ini sekarang ini terus mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari 62 tempat tidur yang disediakan, saat ini hanya terisi 1 tempat tidur yang dihuni oleh pasien positif Covid 19. \"Kalau dulu pasien rawat inap kita sampai 62 bahkan lebih, sekarang ini kasus yang terus menurun, tentu berdampak pada jumlah keterisian tempat tidur atau ruang isolasi. Saat ini hanya tinggal satu pasein yang dirawat, itupun kasus lama dan dalam masa pemulihan,\" kata Direktur RSHD kota, dr Lista Cerlyviera, Jumat (1/10). Menurut Lista, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 dan juga level 2 sekarang ini di kota Bengkulu bisa dikatakan memberi pengaruh dalam penurunan hunian rumah sakit kota. Karena, tidak ada lagi yang berkerumun dan rata-rata masyarakat semakin memperketat protokol kesehatan (Prokes) sehingga mengurangi potensi penularan. \"Pengaruh dari PPKM ini pasti ada tentunya, tetapi kembali lagi ke individu masyarakatnya harus sadar pentingnya kita menegakkan prokes itu,\" jelasnya. Selain itu, kebijakan Pemerintah daerah yang mengeluarkan SK keterlibatan rumah sakit swasta untuk menampung pasien covid juga memberikan pengaruh. Karena, pasien yang tadinya penuh di setiap rumah sakit pemerintah termasuk RSMY, DKT dan juga Bhayangkara, bisa terurai dengan dengan adanya keterlibatan rumah sakit swasta tersebut. \"Karena rumah sakit swasta sudah diberdayakan, jadi sebagian pasien pun terdistribusikan kesana. Yang jelas, dengan penurunan kasus ini tentunya kita minta warga tidak terlena terhadap Prokes dan tetap menjadi Prokes dan pola hidup 5 M menjadi keharusan dan kebiasaan,\" ucapnya. Ia menjelaskan, meskipun sekarang ini hunian tempat tidur atau ruang isolasi bagi pasien Covid 19 munurun drasti dan menyisahkan 1 pasien lagi, tetapi pihaknya akan terus menyiapkan ruang isolasi tersebut, jika sewaktu-waktu diperlukan nantinya. \"Kita berharap, kasus Covid 19 tidka lain naik dan kalau bisa justru berakhir di Kota Bengkulu ini dan di Indonesia ini, jadi pihaknya pun meminta agar warga kota bisa terus mengikuti aturan atau SE walikota Bengkulu,\" tutupnya. (529)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: