Pasar Minggu Square Tetap Dibangun

Pasar Minggu Square Tetap Dibangun

BENGKULU, BE - Pembangunan Pasar Minggu Square yang akan dibangun di belakang PT Telkom Bengkulu tetap dilanjutkan, meskipun saat ini tanah seluas 2,1 Ha tersebut digugat oleh Yayasan Swadaya Bangsa Bengkulu yang mengaku telah membelinya seharga Rp 500 juta tahun 2001 lalu. Sementara saat ini tanah tersebut telah dikuasai oleh KW Candra yang tinggal di Jakarta. \"Kami kan sebagai pengembang, sedangkan tanah itu telah diamanahkan kepada kami oleh pemiliknya KW Candra untuk lokasi pembangunan Pasar Minggu Square. Untuk itu, mengenai persengketaan tanah kami tidak tahu, yang jelas kami tetap mendirikan bangunan diatas tanah tersebut,\" kata Developer Mega Mall, Yohanes Lee, kemarin. Dengan demikian, lanjutnya, bagi pedagang yang berada dalam kawasan tanah tersebut harus segera keluar termasuk pedagang kios permanen yang berada di ruas Jalan KZ Abidin I, tepatnya depan Pasar Tradisional Modern (PTM). \"Kami minta pedagang permanen yang berada di sekitar tanah tersebut untuk segera mengosongkan tempat itu secepatnya, karena kami akan mendatarkan tanahnya dan mulai pembangunan,\" pintanya. Jika pedagang menolak, maka pihaknya akan menggusur secara paksa. Karena tanah tersebut telah dimenangkan oleh KW Candra, sehingga KW Candra lebih berwenang menyerahkan kepada pengembang, yakni PT Tigadi Lestari untuk membangun Pasar Minggu Square.

Siap Melawan Sementara itu, beberapa pedagang yang berada di kawasan tersebut tetap menolak untuk pindah. Pedagang beralasan mereka telah mendirikan tempat berjualannya secara permanen, selain itu pedagang juga mengaku telah membeli tanah tersebut dari Yayasan Swadaya Bangsa. \"Apapun yang terjadi kami akan tetap menolak pindah, karena tanah ini telah kami beli, kami juga telah mendirikan ruko tempat berjualan,\" kata salah seorang pedagang, Lilis (55), kemarin. Ia mengatakan siap memberikan perlawan jika pihak PT Tigadi Lestari yang kepalai Yohanes Lee memaksakan mereka untuk pindah dari lokasi tersebut. \"Ya kami akan melawan, kami memang pedagang kecil, tapi kami tidak mau diberlakukan semena-mena,\" sampainya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: