Covid-19 Sebabkan 12 Anak di Mukomuko Jadi Yatim Piatu

Covid-19 Sebabkan 12 Anak di Mukomuko Jadi Yatim Piatu

MUKOMUKO, bengkuluekspress.com – Virus Corona atau Covid -19 banyak membawa dampak buruk bagi pemerintah dan masyarakat luas. Di Kabupaten Mukomuko, sebanyak 12 anak harus menjadi anak yatim piatu. Sebab kedua orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar virus corona tersebut. “Sebanyak 12 orang anak di daerah ini yatim piatu, dikarenakan orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Saroni. Pemerintah Kabupaten Mukomuko, kata Saroni, telah berupaya maksimal untuk membantu belasan anak yatim piatu tersebut. Baik mengenai masalah sandang, pangan, termasuk pendidikan mereka. Hingga saat ini petugasnya masih turun ke lapangan untuk memastikan, apakah ada tambahan jumlah anak yatim piatu selain 12 orang tersebut. Pihaknya menginginkan data anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat corona secara lengkap. “Data sementara yang ada saat ini, belasan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat virus Corona selama pandemi Covid-19, belasan anak itu usianya rata-rata di bawah 15 tahun,” bebernya. Ia juga berharap, khusus untuk belasan anak yatim piatu yang ada di wilayah Kabupaten Mukomuko, bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah di tahun 2021 ini. “Pemerintah menginginkan belasan anak tersebut tidak terlantar, sehingga kebutuhannya nanti akan ditanggung pemerintah,” katanya. Saroni juga menyampaikan, pihaknya juga tengah mendata anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal bukan karena virus Corona. Saat ini petugasnya masih melakukan pendataan di lapangan. Jika nanti datajumlah anak sudah ada, akan langsung diserahkan ke pemerintah pusat. “Anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal bukan karena virus Corona, akan diusulkan bantuannya di tahun 2022 mendatang. Ini menjadi program kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Khusus anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Corona, informasinya akan mendapatkan bantuan di tahun 2021 ini. Target kami, pendataan selesai dalam bulan September ini dan datanya diserahkan ke pemerintah pusat,” ungkapnya. (900)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: