Hidupkan Ekonomi Desa Dimasa Pandemi Covid-19

Hidupkan Ekonomi Desa Dimasa Pandemi Covid-19

\"\" BENGKULU, BE - Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs Guntur Setyanto Msi melanjutkan rangkaian kerja sama dengan instansi untuk mempercepat penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Kamis (2/9). Kali ini Kapolda menggandeng Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu dan Universitas Dehasen. Kerja sama tersebut terkait dengan percepatan peningkatan tata guna irigasi (P3-TGAI) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Dengan penerima bantuan kelompok tani yang ada di desa. Petani mendapatkan bantuan padat karya langsung tunai. P3-TGAI merupakan program rehabilitas, peningkatan atau pembangunan jaringan irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan sendiri oleh perkumpulan petani pemakai air secara swakelola. \"Kali ini objeknya kelompok tani, harapannya geliat ekonomi di desa-desa bisa berkembang selama masa pandemi. Bantuan ini diberikan tunai kepada kelompok tani,\" jelas Kapolda. Lebih lanjut Kapolda mengatakan, sebagai salah satu perpanjangan tangan pemerintah pusat untuk membantu penanganan covid-19, kegiatan yang bersifat kerja sama dan memberikan bantuan akan dilanjutkan. Tidak hanya BWSS VII yang diajak kerja sama, dalam waktu akan ada pemberian bantuan kepada pedagang kaki lima. Nantinya Polda dan Korem 041/Gamas bekerja sama memberikan bantuan kepada pedagang, sejauh ini belum tahu total anggaran yang dialokasikan ke Bengkulu. \"Total bantuan untuk pedagang seluruh Indonesia itu sekitar 1,2 trilyun, bantuan itu dari Kementrian Koperasi kemudian dipercayakan kepada TNI Rp 600 miliar dan Polri Rp 600 miliar untuk dibagikan pada masyarakat. Untuk di Bengkulu belum tahu berapa dialokasikan, kita masih proses mendata calon penerima agar nantinya tidak terjadi tumpang tindih dan salah sasaran,\" imbuh Kapolda. Kepala BWS Sumatera VII Bengkulu, Muhammad Firman mengatakan, setidaknya ada 13 titik yang menerima bantuan P3-TGAI di Provinsi Bengkulu, salah satunya Kabupaten Bengkulu Selatan. Satu kelompok tani menerima bantuan Rp 195 juta, bantuan kemudian digunakan untuk mengelola irigasi di desa agar bisa berkembang sehingga mendapatkan penghasilan dan upah yang layak. Tujuannya selama pandemi ini ekonomi di desa bergeliat. \"Lokasi irigasi itu yang bekerja kelompok tani dan dapat upah kelompok tani juga, harapannya peningkatan ekonomi nasional mulai dari desa tercapai. Bantuan ini sudah yang kedua, tahap pertama kemarin ada 110 titik irigasi, yang kedua ini 13 titik irigasi. Anggarannya dari APBN,\" pungkas Muhamad Firman. Sebelum ke BWSS VII Bengkulu, Kapolda dan rombongan PJU Polda Bengkulu terlebih dulu bersilaturahmi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu. Selain silaturahmi, Kapolda meminta dukungan dan saran dari MUI terkait dengan peningkatan pelayanan perpolisian di Provinsi Bengkulu. Tidak ketinggalan terkait dengan penanganan covid-19. Kedatangan Kapolda disambut oleh Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof DR Rohimin MAg. (167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: