Neni Jadikan JKN-KIS sebagai Sarana Berbagi

Neni Jadikan JKN-KIS sebagai Sarana Berbagi

Curup, Jamkesnews – Neni Arianti (42) mengaku tak pernah menyesal telah terdaftar menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Menurutnya, tidak dapat dipungkiri masih ada pandangan miring yang tidak bisa ditampik di masyarakat tentang Program JKN-KIS ini. Ada juga yang masih mengeluhkan pelayanan kesehatan yang mereka terima di fasilitas kesehatan.

\"Tetapi ketika ditanyakan kepada peserta JKN-KIS yang sudah merasakan manfaat besar program ini, tentu saja dia akan mengatakan bahwa Program JKN-KIS ini adalah program yang sangat berarti,” ujarnya, Rabu (14/07).

Wanita yang akrab disapa Neni ini merupakan salah satu peserta JKN-KIS dari sektor Pekerja Penerima Upah (PPU) yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong.

“Saya sendiri sudah belasan tahun menjadi peserta. Kalau dulu namanya Askes, sekarang bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan dengan jangkauan peserta yang lebih banyak lagi. Kalau dulu hanya PNS, TNI dan Polri, kini sudah merangkul semua masyarakat Indonesia. Tidak ada batasan usia, tidak ada persyaratan yang berlebihan seperti yang kita temui di asuransi swasta sejenis. Semua bisa mendaftarkan dirinya beserta seluruh anggota keluarga. Dengan rutin membayar iuran dan memastikan kepesertaan kita aktif, kita akan mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL),” ujarnya.

Neni lalu dengan senang hati menceritakan kebaikan yang sudah diterimanya dari Program JKN-KIS ini. Ia mengatakan, menjadi peserta Program JKN-KIS ini merupakan sebuah kemudahan yang diberikan pemerintah kita.

\"Kita diberikan jaminan kesehatan selama kita melaksanakan kewajiban kita dengan membayar iuran dimana pun dan kapan pun. Tidak peduli sakitnya mau ringan ataupun berat, selama kita mematuhi aturan yang ada maka kita akan dilayani sesuai dengan ketentuan. Saya sudah membuktikannya sewaktu saya melahirkan anak saya, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan. Begitu juga ketika membawa suami dan anak saya berobat, kita bisa langsung dilayani dengan baik hanya dengan membawa JKN-KIS yang kita miliki, praktis sekali,” ujarnya.

Neni juga tidak lupa mengajak masyarakat yang belum terdaftar untuk segera mendaftarkan dirinya dan keluarganya.

“Kita tetap berdoa untuk tidak sakit, tetapi kita tidak bisa memastikan kapan sakit itu akan datang. Itu sebabnya sebuah tindakan bijaksana apabila kita mendaftarkan dahulu. Juga kalaupun kita tidak sakit, iuran yang kita bayarkan bisa membantu meringakan beban sesama kita yang memang harus mendapatakan pelayanan kesehatan secara rutin. Tetap kita bisa saling berbagi melalui program ini,” tuturnya. (RW/ds)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: