4.218 Alat Swab Antigen di Lebong Telah Digunakan

4.218 Alat Swab Antigen di Lebong Telah Digunakan

LEBONG,bengkuluekspress.com – Sejak diberlakukannya pemeriksaan swab antigen di pintu masuk Kabupaten Lebong-Rejang Lebong, Lebong dan Bengkulu Utara selama 1 minggu terakhir, petugas mencatat dari total 4.218 lebih alat swab yang telah digunakan, tercatat ada sebanyak 127 orang yang dinyatakan reaktif. Hal tersebut diketahui setelah tim satgas penanganan covid-19 Kabupaten Lebong menggelar rapat evaluasi yang dilakukan di gedung graha Bina Praja Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Lebong, Selasa (27/07). Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lebong, Rachman SKM MSi menjelaskan, untuk alat swab telah didistribusikan di 2 posko perbatasan masing-masing sebanyak 2.400 di posko Tik Tebing Kecamatan Lebong Atas dan 3.380 di posko Air Dingin Kecamatan Rimbo Pengadang. “Dari total tersebut, sebanyak 1.954 telah digunakan di posko Tik Tebing dan 2.264 di posko Air Dingin,” sampainya, Selasa (27/07). Ia menjelaskan, dari total alat swab antigen yang telah digunakan, setidaknya ada sebanyak 127 orang yang dinyatakan positif. Dimana untuk 107 orang merupakan warga dari luar Kabupaten Lebong dan sudah diminta untuk putar arah atau membatalkan masuk Lebong. Sememnatar sisanya sebanyak 20 orang warga Lebong dan saat ini telah diminta untuk isolasi mandiri. “Itu data terakhir yang disampaikan kepada saya,” ujarnya. Menyikapi hal tersebut, Bupati Lebong Kopli Ansori mengatakan, bahwa memang ada beberapa poin yang harus ditingkatkan, diantaranya masalah jatah hidup (jadup) bagi masyarakat yang dinyatakan positif yang saat ini sedang melakukan isolasi mandiri mulai hari pertama hingga hari ke-14 yang harus dipenuhi. “Itu harus dipenuhi, karena kita menginginkan tingkat kesadaran masyarakat melakukan isolasi mandiri tidak menurun,” ucapnya. Bupati memerintahkan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (PMDSos) untuk masalah jadup yang masih tersedia, agar langsung dibagikan ke-2 posko perbatasan. Sehingga nantinya ketika ada masyarakat yang dinyatakan positif, langsung dikawal ke rumah untuk isolasi mandiri dan jadup juga telah diberikan. “Saya tidak mau lagi mendengar Jadup masih belum diserahkan kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri,” tuturnya. Sementara itu, mengenai efiktifitas selama diberlakukannya kebijakan ini, Bupati menegaskan, bahwa ada perubahan yang terjadi di Kabupaten Lebong. Dimana sebelumnya masyarakat yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) karena terindikasi positif covid-19 mencapai 12 orangan. “Namun saat ini hanya ada 5 orang yang dirawat, karena proses penyebaran covid-19 mulai terputus,” ucapnya.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: