Kurang Pasokan, Harga Kedelai Masih Tinggi

Kurang Pasokan, Harga Kedelai Masih Tinggi

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Harga kedelai di Kota Bengkulu saat ini tembus di atas Rp 10 ribu per kilogramnya dari harga normal dibawah Rp 8 ribu. Situasi ini sudah terjadi sejak Januari lalu tang di duga disebabkan kurangnya suplai dari dalam maupun luar negeri. Hal ini tentunya membuat para industri pengolah makanan berbahan baku kedelai mengeluh karena berkurangnya omzet penjualan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu (Disperindag) Kota Bengkulu Dewi Dharma mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali turun ke lapangan untuk mengecek ketersediaan stok kedelai di beberapa distributor. Pihaknya juga akan memastikan apakah kejadian ini murni disebabkan kurangnya suplai atau ada permainan dagang yang terjadi di pedagang. \"Dalam waktu dekat kita akan turun ke lapangan, mengecek stok yang tersedia di beberapa distributor. Apakah ini ada permainan di bawah atau memang harga dan stok yang tidak mencukupi,\" jelas Dewi, Senin (31/05). Dewi juga mengatakan, Disperindag sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat bahwa memang impor kedelai di Indonesia hanya 10 persen. Sedangkan kebutuhan kedelai di Indonesia sangat tinggi sehingga kedelai dari petani lokal dan kedelai impor masih belum mencukupi kebutuhan yang ada. \"Setelah kita berkoordinasi dengan pusat, jadi kedelai dari Amerika, Brazil dan Argentina sendiri itu memenuhi suplai dulu untuk ke Bangkok. Jadi terkendala dengan itu suplai impor yang selama ini kita dapatkan itu dialihkan ke Bangkok. Jadi itu juga mempengaruhi, sedangkan permintaan kebutuhan yang di butuhkan itu lebih banyak di Indonesia,\" tambah Dewi. Untuk mensiasati melambungnya harga bahan baku, pedagang justru agak mengecilkan hasil dari produksi mereka. Namun ada sebagian industri pengolahan kedelai memilih beralih ke penjualan komoditi lain yang untuk menghindari kerugian. (Imn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: