90 Persen Tornas Kades di Kaur Mati Pajak

90 Persen Tornas Kades di Kaur Mati Pajak

\"\"BINTUHAN, bengkuluekspress.com - Wakil Bupati Kaur, Herlian Muchrim ST didampingi Sekda Kaur, H Nandar Munadi SSos MSi melakukan pengecekan motor dinas (Tornas) para Kepala Desa (Kades). Hasil pengecekan yang dilakukan di halaman PMD Kaur itu ditemukan sedikitnya 90 persen Tornas milik Pemkab Kaur yang dipinjam pakaikan ke desa, mati pajak bertahun-tahun.

Bahkan aset daerah itu ada yang saat ini tak dapat dioperasikan kembali, lantaran mengalami rusak berat.  Penyebab kurang terawatnya Tornas itu, salah satunya yakni sudah uzurnya kendaraan ditambah dengan beberapa kali penggantian Kades, membuat Tornas semakin kurang perhatian.

“Kita sudah lakukan pengecekan, masih beberapa unit lagi yang tak dihadirkan di sini, yang dibawa ke PMD sebagian besar mati pajak, bahkan ada yang dikembalikan, desa tak mampu lagi melakukan perbaikan,” kata Wabup Kaur, usai melakukan pengecekan Tornas, Jum’at (28/5).

Dikatakan Wabup, hasil pengecekan itu dari 192 desa dan 3 kelurahan yang ada, beberapa desa juga tak bisa membawa tornasnya dengan berbagai alasan, ada yang menigalkan masih di bengkel dalam perbaikan hingga alasan lainnya. Tornas jenis Suzuki Shogun Axelo dan Honda Supra x 125 tersebut nunggak pajak bahkan ada yang sudah diatas tiga tahun mati pajak. Terkait hal ini, desa yang masih ingin menggunakan Tornas sebagai kendaraan operasionalnya diminta menyelesaikan pembayaran pajaknya. Sehingga selain aman dijalan juga tak ada lagi tunggakan kendaraan.

“Kami minta Kades juga merawat kendaraan, namun bagi desa yang motornya mengalami kerusakan berat dan tak bisa lagi digunakan, diminta dikembalikan ke bagian aset. Tadi ada 17 unit yang sudah kita data dan dikembalikan ke bagian aset karena mengalami kerusakan berat,” terangnya.

Ditambahkannya, kini Pemkab Kaur juga mempertimbangan apakah akan mengalokasikan anggaran untuk pengandaan tornas ulang atau jenis kendaraan lain di masa mendatang untuk Kades. Hal ini mengingat banyak kendaraan desa yang kurang perawatan dan juga dinilai tak lagi efisien. Apalagi saat ini sebagian besar Kades sudah memiliki mobil, namun demikian Tornas tetap dibutuhkan sebagai kendaraan operasional di desa.

“Soal pengadaan ulang kana kita pertimbangkan kembali dan melihat anggaran dulu,” tandasnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: