Kekurangan Penyuluh KB

Kekurangan Penyuluh KB

\"Kb\"TUBEI, BE - Kabupaten Lebong saat ini mengalami kekurangan tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Diungkapkan Plt Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Lebong, Syahroni SSos jika saat ini Lebong baru memiliki tenaga PLKB sebanyak 17 orang ditambah 2 orang TKK yang bertugas khusus di daerah Tapus.

Padahal keberadaan tenaga PLKB di desa sangat dibutuhkan untuk melakukan sosialisasi dan membangun pengertian kepada masyarakat pentingnya keluarga berencana (KB). Sebab saat ini masih banyak ditemui salah pengertian di masyarakat mengenai KB. \"Jumlah ini masih sangat kurang, karena idealnya dalam 3 desa setidaknya memiliki 1 penyuluh. Jumlah desa di Lebong ini totalnya 113, jadi setidaknya kita membutuhkan paling tidak 38 orang,\" ujar Syahroni.

Ditambahkannya, banyak yang memaknai KB itu sebagai program membatasi dan menghentikan kelahiran anak. Padahal KB itu lebih untuk mengatur jarak kelahiran demi menjaga kesehatan anak dan ibu, serta membangun keluarga yang lebih terencana. Intinya banyak positifnya.  \"Nah disinilah penyuluh itu berperan di masyarakat,\" kata Syahroni.

Menyikapi kondisi tersebut, saat ini pihaknya mengerahkan sebanyak 396 orang kader KB di seluruh desa di Kabupaten Lebong. Kader-kader tersebut diberi pelatihan dan mendapat pembinaan terlebih dahulu dari Pos KB di tingkat kecamatan. \"Sayangnya honor untuk kader-kader tersebut masih sangat minim. Untuk sampai di Pos KB tingkat kecamatan saja hanya Rp 95 ribu/tahun, sehingga kader-kader KB di tingkat desa hanya menerima Rp 50 ribu/tahun,\" jelasnya.

Ditambahkan, pihaknya berupaya agar kondisi tersebut tidak dibiarkan berlarut-larut. Ia berharap di Lebong harus ada tenaga penyuluh tambahan. \"Itu sudah kita usulkan, namun hingga saat ini belum ada respon. Kalaupun memang tidak bisa, setidaknya honor untuk kader KB tersebut bisa dinaikkan. Karena memang honor yang diterima sangat tidak sesuai,\" pungkas Syahroni.(***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: