Istana Tangkis Tudingan Anas Soal Dugaan Intervensi ke KPK
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Jumat 01-03-2013,05:35 WIB
JAKARTA - Pernyataan tersirat Anas Urbaningrum bahwa terdapat intervensi internal di balik penetapannya sebagai tersangka, mendapat sanggahan pihak istana. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha menegaskan bahwa SBY tidak pernah mengintervensi kasus hukum seseorang, termasuk kasus korupsi yang menjerat Anas.
\"Kalau Bapak Presiden disebutkan atau dikatakan ada intervensi dalam kasus hukum seseorang itu sama sekali tidak benar. Tidak pernah saya ketahui dan saya yakini bahwa Bapak Presiden melakukan hal-hal yang sifatnya intervensi atau campur tangan terhadap proses hukum seseorang, termasuk pada saudara Anas Urbaningrum,\" tegas Julian di komplek Istana Kepresidenan, Kamis (28/2).
Julian menuturkan, selama memimpin republik ini, Presiden SBY tidak pernah melakukan intervensi terhadap lembaga-lembaga penegak hukum, seperti Kepolisian, Kejaksaan dan KPK. Sebab, sesuai amanat konstitusi kewenangan pemerintahan yang ada di tangan Presiden, yang bersangkutan tidak memiliki kewenangan untuk masuk dalam ranah hukum, termasuk melakukan intervensi terhadap lembaga hukum.
\"Selama sembilan tahun memimpin, saya kira untuk diketahui masyarakat, bahwa Presiden tidak pernah melakukan intervensi apapun pada lembaga apapun. Karena beliau berpendirian sesuai amanat konstitusi. Saya kira ini perlu diklarifikasi pada KPK, kalau memang benar ada kekurang yakinan tentang hal ini (Intervensi),\" jelasnya.
Ketika ditanya apakah kinerja Presiden terpengaruh dengan disebutnya nama Ibas dalam kasus tersebut, Julian hanya menjawab jika tuduhan-tuduhan tersebut harus dibuktikan di pengadilan. Dia menegaskan, proses hukum harus didasarkan pada bukti material yang ada.
\"Proses hukum tidak berjalan serta merta. Saya kira kita semu kembalikan pada fakta dan bukti yang ada. Silahkan buktikan di pengadilan. Saya kira itu cukup fair, daripada kita bicar panjang lebar di sini untuk sesuatu hal yang mungkin saja tidak jelas dasarnya,\" tegasnya.(jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: