BCA Berkolaborasi dengan Kemenparekraf

BCA Berkolaborasi dengan Kemenparekraf

 Ajak Desa Wisata Tingkatkan Kreativitas Melalui Desa Wisata Award 2021

JAKARTA, BE – Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang terimbas akibat adanya pandemi COVID-19 di Indonesia. Sejumlah desa wisata yang pada saat kondisi normal dapat mendatangkan ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara, saat ini jumlah kunjungannya tidak stabil. Mencermati kondisi tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui Bakti BCA berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata Indonesia mengadakan kegiatan Desa Wisata Award 2021.

Rangkaian kegiatan kompetisi ini dibuka secara virtual oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur BCA Gregory Hendra Lembong, EVP CSR BCA Inge Setiawati, Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata Indonesia Indra Ni Tua dan Pengamat, Ahli & Deputi Pengembangan Destinasi 2020-2021 Hari Santosa Sungkari melalui platform Zoom pada Senin (12/4). Selain itu hadir pula melalui video sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno. Kegiatan ini juga diramaikan oleh sejumlah perwakilan desa wisata di Indonesia.

“Keprihatinan terhadap sektor pariwisata di Indonesia mendorong BCA untuk membangkitkan motivasi masyarakat yang memiliki usaha di sekitar desa wisata. Selain itu, Desa Wisata juga menjadi salah satu skala prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. BCA memiliki salah satu pilar CSR yaitu Solusi Bisnis Unggul yang mendukung program pembinaan terhadap komunitas dan desa yang mempunyai potensi pariwisata & edukasi budaya. Desa Wisata Award 2021 dihadirkan bagi seluruh desa wisata yang ada di 33 provinsi Indonesia dengan kurun waktu sekitar 3 bulan,” ungkap Jahja.

Kegiatan Desa Wisata Award 2021 direncanakan akan menghimpun peserta desa wisata yang ada di seluruh provinsi Indonesia. Terdapat empat kategori yang nantinya akan dilombakan diantaranya Desa Wisata Berbasis Alam, Desa Wisata Berbasis Budaya, Desa Wisata Berbasis Kreatif, dan Desa Wisata Berbasis Digital. Setiap provinsi diharapkan dapat mengirimkan empat perwakilan dari desa wisata yang ada di daerahnya. Nantinya peserta lomba akan menyusun materi program baik new business concept maupun continuous improvement program yang akan dipresentasikan ke dewan juri untuk penentuan pemenang.

Jahja menegaskan kegiatan ini merupakan program yang bermanfaat dan pertama kali diadakan, sehingga akan memberikan pelajaran bagi segenap perangkat desa untuk mengadaptasi wisata dengan protokol normal baru. Selain itu, apresiasi pembinaan dan pengembangan akan diberikan kepada Desa Wisata yang terpilih sebagai pemenang.

Hari Sungkari mengatakan “Peranan swasta untuk desa wisata ini adalah swasta bagian dari ekosistem dan dapat menjadi executor yang menjalankan secara kesinambungan. Desa wisata pada akhirnya akan menjadi business unit karena itu peranan swasta menjadi penting dalam ekosistem ini,”

Sebagai tambahan informasi, BCA melalui Bakti BCA sudah mengembangkan 12 desa wisata binaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Adapun, ke-12 desa binaan tersebut adalah Wirawisata Goa Pindul; Desa Wisata Pentingsari; Wisata Wayang Desa Wukirsari; Kampung Batik Gemah Sumilir; Doesoen Kopi Sirap; Desa Wisata Tamansari; Desa Wisata Pucak Tinggan; Desa Wisata Gunong Lumut; Desa Wisata Bukit Peramun; Desa Wisata Aik Rusa Berehun; Kampung Adat Sijunjung; serta Nagari Silokek.

“Semoga kegiatan ini bisa menjaring peserta dari berbagai desa dan dapat menjadi ladang pengembangan wisata di Indonesia. Tentunya kita sama-sama berharap kegiatan ini dapat membangkitkan pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata,” tutup Jahja. (Rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: