Dihajar Istri, Petani Kaur Tewas

Dihajar Istri, Petani Kaur Tewas

LUAS, bengkuluekspress.com - Warga Desa Benua Ratu Kecamatan Luas Kabupaten Kaur digegerkan dengan peristiwa tewasnya seorang petani bernama Dahlan (70). Korban tewas setelah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh istrinya sendiri berinisial MA (65), Senin (30/3). Sebelum tewas, bapak lima anak ini sempat menjalani perawatan di RSUD Kaur karena mengalami luka di bagian kepala dan mengeluarkan banyak darah akibat dihantam benda tumpul oleh istrinya sendiri.

“Korban meninggal karena luka di bagian mata dan kepala akibat dipukul menggunakan benda tumpul oleh istrinya yang diduga juga mengalami gangguan jiwa. Untuk pelaku masih belum kita periksa karena masih mengurung diri di kamar rumahnya,” kata Kapolres Kaur Polda Bengkulu, AKBP Dwi Agung Setyono SIK melalui Kapolsek Kaur Tengah, Iptu Samsul Rizal SH, Selasa (30/3).

Data terhimpun BE, kejadian ini sekitar pukul 10, 00 WIB korban dipanggil istrinya. Nah saat korban mendatangi istrinya itu secara tiba-tiba ia diserang, dipukul kepalanya. Akibatnya, korban tersungkur bersimbah darah pada bagian kepala. Sekira pukul 11.00 WIB, korban memanggil saksi Ersan (40) tetangganya dan saksi terkejut ketika mendapati korban duduk di dalam rumah dalam posisi kepala berdarah.

Sehingga saksi memanggil anaknya bernama Bihus kemudian memanggil seluruh anaknya sehingga sekira pukul 11.00 WIB korban dibawa ke rumah sakit dan diketahui berdasar cerita dari korban mengalami luka karena dipukul oleh istrinya dengan benda tumpul sehingga mengalami luka di bagian mata sebelah kanan bengkak menghitam, luka di pelipis dan kening. Namun sayang setelah menjalani perawatan di RSUD Kaur di Desa Cahaya Batin, sekitar pukul 13.30 WIB oleh pihak keluarga korban dibawa pulang ke rumah di Desa Benua Ratu dan sekira pukul 16.00 WIB korban meninggal dunia di rumah duka.

“Dengan kejadian ini kita imbau kepada pihak keluarga tetap sabar dan tabah menerima musibah ini. Juga kita serahkan prosesnya kepada penegak hukum. Untuk motifnya kita belum tahu karena pelaku masih belum bisa diajak komunikasi dari semalam. Kita sarankan kepada perangkat desa agar menghadirkan pelaku ke pihak kepolisian untuk diperiksa,” jelas Kapolsek. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: