LPM dan Penangkaran Penyu Pondok Besi Lepas 50 Ekor Tukik
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang (LPM) dan penangkaran penyu Kelurahan Pondok Besi melakukan pelepasan 50 ekor tukik atau anak penyu ke bibir pantai Pondok Besi pada Jumat (19/03). Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan giat bersih-bersih pantai yang dilakukan OPD Pemkot setiap hari Jumat. Pelepasan tukik tersebut merupakan pelepasan perdana oleh penangkaran penyu yang baru didirikan tersebut. Ketua LPM Pondok Besi, Endang Fitriansyah menjelaskan pelepasan tukik tersebut juga sebagai momen perdana sekaligus memperkenalkan LPM dan penangkaran penyu Pondok Besi. Ia berharap aksi kepedulian dan pelestarian hewan langka tersebut mendapat perhatian masyarakat dan pemerintah untuk bersama melakukan aksi nyata melestarikan hewan dilindungi. \"Kalau untuk pelepasan penyunya sih sebagainya partisipasi saja sekalian untuk memperkenalkan kelompok penangkaran penyu, pelestari penyu yang ada di Pondok Besi untuk menyambut kegiatan pemerintah bersih-bersih pantai dan juga anggaran sekarang itu kan khusus untuk sampah. Nah mengingat musuh dari penyu ini jiga termasuk sampah, ya kita mendukung program bersih-bersih sampah ini,\" jelas Endang Sementara itu, ketua kelompok pelestarian penyu Pondok Besi, Suprat mengatakan ada 50 ekor tukik hasil penangkaran di Pulau Tikus dilepaskan ke laut dengan disaksikan pihak Kelurahan Pondok Besi dan Camat Teluk Segara. Tukik tersebut merupakan hasil penangkaran yang baru mulai dilakukan selama 1,5 tahun oleh kelompok penangkaran Pondok Besi di Pulau Tikus. \"Ini pelepasan perdana yang kita lakukan sejak berdiri 1,5 tahun lalu. Kita harapkan dari kegiatan ini untuk pelestarian penyu di perairan Bengkulu yang saat ini kian mengkhawatirkan jumlahnya. Kita juga berharap kegiatan seperti ini rutin kita lakukan, bersih-bersih sampah yang memang salah satu ancaman bagi penyu,\" kata Suprat Meski diakuinya kelompok penangkaran penyu pondok besi belum memiliki fasilitas yang mendukung di Pulau Tikus, namun saat ini mereka masih bisa memanfaatkan tempat-tempat yang ada di navigasi pulau tikus. Menurut mereka, jika hal semacam ini tidak dilakukan, maka ancaman kepunahan penyu akan semakin tinggi. (Imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: