284 Depot Air Galon Tak Penuhi Standar.

BENGKULU-BE, Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2012, sebanyak 284 Depot Air Minum (DAM) dari 458 yang ada di Provinsi Bengkulu belum memenuhi standar.  Sementara 168 DAM lainnya sudah memenuhi persyaratan standar yang ditentukan Dinas Kesehatan.   DAM yang tidak memenuhi standar saat ini masuk dalam katagori DAM Binaan.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan  terus berupaya untuk menekan angka DAM Binaan tiap tahunnya. Upaya tersebut dilakukan bukan hanya kepada DAM Binaan, tetapi juga kepada DAM yang memenuhi standar.

“DAM Binaan terus didesak agar menjadi  DAM memenuhi standar.  Sebelum berubah, DAM Binaan akan terus menjadi target pengawasan hingga mereka masuk kategori Memenuhi Standar (MS),” ungkap Hj. Eva Handriani, SKM.,MM selaku Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Dijelaskannya, untuk menjadi DAM memenuhi standar,  sudah ada standar penyehatan lingkungan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI. Standar tersebut, yakni air tidak tercemar, lingkungan jauh dari pencemaran limbah, jauh dari tempat pembuangan sampah, jauh dari jamban, dan aturan lainnya.  “DAM Binaan bukan berarti tak penuhi kualitas konsumsi. Tapi, belum memenuhi kategori kesehatan lingkungan,” tegas Hj. Eva Handriani, SKM.,MM. Pihaknya juga mengakui bahwa seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu, didominasi DAM Binaan. Dari 34 DAM di Lebong hanya 2 DAM SM, sementara 32 DAM masih dalam target binaan. “Lebong terlalu buruk sanitasi air minumnya.  Pasalnya jamban masih dekat dengan sumber air minum,” ujar Hj. Eva Handriani, kepada bengkuluekspress.com di rung kerjanya, Kamis (28/02/2012). Sementara itu, hingga kini Kota Bengkulu belum melaporkan data DAM ke Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. “Kami tunggu hingga akhir Februari,” ungkapnya.(mg3)  

Berikut Data DAM Bengkulu Tahun 2012**

  **Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Rabu (27/02/2013)

Sumber: