Bupati Lebong: Vaksin Covid-19 Aman, Halal dan Tidak Sakit

Bupati Lebong: Vaksin Covid-19 Aman, Halal dan Tidak Sakit

LEBONG, bengkuluekspress.com– Penyuntikan vaksin Covid-19 jenis Sinovac di Kabupaten Lebong terus berlanjut. Kali ini Bupati Lebong, Kopli Ansori yang divaksin dan dirinya memastikan penyuntikan vaksin sinovac aman dan halal serta ketika disuntik ke tubuh tidak terasa sakit berbeda dengan suntik obat pada umumnya. Penyuntikan vaksin Covid-19 dilaksanakan di depan gedung kerja kantor Bupati Lebong, Jumat (12/03). Selain bupati, juga ikut divaksin Wakil Bupati Lebong Drs fahrurrozi MPd, Sekda Lebong H Mustarani Abidin Sh MSi serta 90 orang lainnya, mulai dari Asisten di Sekretariat Kabupaten (Setkab) Lebong, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sekretaris OPD, Camat, Kepala bagian hingga Kepala Bidang (Kabid).

Bupati Lebong, Kopli Ansori mengatakan, bahwa penyuntikan vaksin sendiri merupakan salah satu upaya dari pemerintah Indonesia untuk menjaga penyebaran covid-19 yang sudah meresahkan sejak 1 tahun terakhir baik di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu bahkan di seluruh Indonesia maupun dunia. “Ini salah satu upaya dari pemerintah agar masyarakat bisa memiliki kekebalan dari virus Covid-19,” sampainya, Jumat (12/03).

Ditambahkan Bupati, untuk penyuntikan vaksin sendiri tidak ada rasa sakit seperti ketika disuntik pada umumnya dan dijamin tidak ada rasa. Selain itu vaksin sendiri aman dan halal, oleh karean itulah pada pelaksanaan penyuntikan sendiri dirinya meminta pertama kali yang disuntik. “Saya pastikan aman dan halal dan tidak ada rasa sakit jika ada yang takut karena sakit disuntik, sampaikan kepada saya jika ada yang merasa sakit,” tuturnya.

Ia mengajak, seluruh masyarakat Lebong untuk tidak takut atas isu-isu yang ada di luar yang mengatakan bahwa vaksin sendiri tidak aman atau tidak halal serta yang lainnya. Dimana untuk menunjukannya, diirnya yang telah memastikan dan meminta untuk diberikan suntik vaksin sinovac. “Selaku pemimpin di Kabupaten Lebong, saya sudah di berikan vakisn untuk meyakinkan masyarakat Lebong,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lebong, Rachman SKM MSi mengatakan, untuk pelaksanaan pemberian atau penyuntikan vaksin ada sebanyak 109 yang terregister. Namun dari jumlah tersebut, hanya ada 93 orang yang divaksinasi. “Sementara sisanya 16 orang ditunda vaksinasinya,” ujarnya.

Menurutnya, Adanya penundaan terhadap ke-16 orang yang awalnya telah mendaftar, dikarenakan dari hasil skrining yang dilakukan petugas kesehatan, mereka diketahui ada penyakit penyerta baik itu seperti dara tinggi, Diabetes, teroit serta berbagai penyakit lainnya. “Mereka diminta untuk menormalkan dulu penyakitnya dan nanti kembali akan diskrining ulang untuk memastikan apakah bisa di berikan vaksin atau tidak,” tutupnya.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: