Babi Hutan Mengancam
HAMA babi hutan yang merengget nyawa Sakirin (40), warga Desa Sukarami Kecamatan Bermani Ulu, Minggu (24/2) lalu, hingga kini masih bebas berkeliaran. \"Kita belum berhasil menangkap babi hutan tersebut, hingga kini masih dilakukan pencairan oleh warga,\" ujar Sekretaris Porbi Kabupaten Rejang Lebong sekaligus Camat Bermani Ulu, Sholahudin kepada wartawan, Selasa (26/2).
Dijelaskan Camat, kondisi babi hutan yang menyebabkan Sakirin (40) warga Sukarami meninggal dunia, dalam keadaan terluka dan masih cukup membahayakan jika sampai berpapasan dengan warga.
\"Anak dari Sakirin, sempat melukai babi hutan yang menyerang orang tuanya hingga meninggal, namun tidak sempat membunuh babi tersebut. Karena itu kita masih memberikan imbauan larangan kepada warga untuk berladang,\" terang Camat. Upaya pencarian, sambung Camat, masih terus dilakukan agar tidak mengancam warga lainnya yang akan beraktivitas di lahan pertanian dan perkebunan.
\"Hari kejadian meninggalnya Sakirin karena diseruduk babi, memang dilakukan perburuan rutin setiap hari minggu. Namun lokasi perburuan cukup jauh dari lokasi kejadian meninggalnya Sakirin karena diseruduk babi. Kami yakin itu babi sakit, bukan babi luka akibat perburuan sehingga menyerang manusia,\" kata Camat.
Hanya saja dalam hal perburuan babi, Sholahudin mengakui, harus ada prosedur diantaranya melakukan pemasangan tanda bendera lokasi perburuan, dan wajib bagi pemburu untuk menuntaskan untuk membunuh babi hutan yang sudah terluka. \"Kalau tidak segera dibunuh, kita kawatir babi yang terluka itu akan menyerang warga yang tidak bersalah, seperti beberapa kali kejadian penyerangan yang dilakukan babi terhadap manusia,\" tegas Camat. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: